Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang Industry 4.0 Bagi Sektor Industri Makanan dan Minuman di Indonesia

1 Agustus 2018   04:25 Diperbarui: 1 Agustus 2018   04:41 4491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, sekarang ini perekonomian di negara kita menunjukkan kinerja yang cukup baik. Hal ini dapat terlihat salah satunya melalui laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada penghujung trimester pertama di tahun 2018 yang mencapai 5,06%. 

Pertumbuhan ekonomi ini tentunya ditopang pula oleh sektor industri yang pertumbuhannya mencapai 5,03% pada triwulan pertama 2018. Pertumbuhan tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan pertama di tahun 2017 yang mencapai 4,80%.

Biro Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada triwulan pertama 2018, sektor industri dengan nilai pertumbuhan terbesar di antaranya adalah sektor industri mesin dan perlengkapan sebesar 14,98%, lalu disusul industri makanan dan minuman sebesar 12,70% serta diikuti industri logam dasar yang mencapai 9,94%. Momentum pertumbuhan industri yang stabil tersebut harus terus dijaga karena industri menjadi penggerak perekonomian bangsa. 

Sepanjang 2017 saja sektor industri sudah menyerap sekitar 1,5 juta orang tenaga kerja sehingga jumlah total tenaga kerja di sektor industri hingga saat ini mencapai 17 juta tenaga kerja atau sekitar 14,05% dari jumlah angkatan kerja di Indonesia.

Perkembangan ekspor nonmigas Indonesia pada tahun 2017 justru menunjukkan capaian yang cukup memuaskan. Ekspor nonmigas produk industri pengolahan meningkat sebesar 13,14 persen. Dilihat dari kontribusinya terhadap total ekspor sepanjang tahun 2017, kontribusi ekspor nonmigas produk industri pengolahan merupakan yang terbesar yaitu 74,10 persen.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dalam ranah global saat ini dunia telah memasuki era ekonomi digital, dimana terdapat banyak model bisnis yang dijalankan dengan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Ke depannya, investasi bisnis akan cenderung mengarah kepada aktivitas usaha dengan platform yang kita kenal dengan istilah Industry 4.0.

Beberapa waktu lalu tepatnya pada 4 April 2018 Presiden Jokowi telah meluncurkan Roadmap Implementasi Industry 4.0 di Indonesia yang selanjutnya kita kenal dengan gagasan"Making Indonesia 4.0".Roadmap tersebut berisikan aspirasi besar Indonesia menuju tahun 2030. Mulai dari sektor industri prioritas, dan strategi persiapan dan penerapan industri 4.0 per sektor industri hingga lintas sektor.

Hal inilah yang melatarbelakangi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia khususnya Bakohumas dalam menyelenggarakan forum diskusi dan kegiatan sosialisasi bertajuk "PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI ERA INDUSTRI 4.0" pada Kamis (26/7) yang bertempat di Kemenperin RI, Jalan Gatot Subroto, Jaksel. Banyak tamu undangan yang hadir di antaranya merupakan staf Humas Kementerian dan Lembaga serta beberapa rekan Blogger.

Ket: Para narasumber yang hadir (dokpri)
Ket: Para narasumber yang hadir (dokpri)
Telah hadir di tengah para tamu undangan para keynote speaker yaitu Ibu Gati Wibawaningsih selaku Dirjen IKM Kemenperin, Ibu R. Niken Widiastuti selaku Dirjen IKP Kominfo serta narasumber yang ketiga Bapak Abdul Rochim selaku Direktur Industri Minuman, Tembakau dan Bahan Penyegar. 

Kegiatan dilaksanakan di dua lokasi berbeda dan berjauhan. Pagi harinya acara dibuka dan disambut di Gedung Kemenperin RI, Jakarta kemudian siang harinya langsung dilanjutkan menuju kawasan industri Jatake 2, Tangerang dalam rangka kunjungan Industri Makanan dan Minuman di pabrik PT Mayora Indah Tbk,.

Ket Foto: Ibu Gati Dirjen IKM Kemenperin (dokpri)
Ket Foto: Ibu Gati Dirjen IKM Kemenperin (dokpri)
Dalam sambutan mewakili Menteri Perindustrian Ibu Gati menuturkan di Indonesia, fenomena Industri jilid 4 sebenarnya bertujuan memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur dan mempercepat upaya menjadikan negara kita sebagai sentra kekuatan ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030 serta mengembalikan posisi ekspor netto, mendorong peningkatan kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan bersaing melalui peningkatan produktivitas sebagai hasil dari kemajuan teknologi dan inovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun