Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Diary

Selalu Deg-degan kalau Nama Dipanggil

10 Mei 2021   14:59 Diperbarui: 10 Mei 2021   15:30 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini lebih cantik (dokpri)

Kenangan masa kecil berlebaran kadang serasa geli agak memalukan. Malu karena kok ketika kecil sudah punya pikiran seperti itu. Geli karena bukankah itu memang masa kanak-kanak yang alamiah dan biasa semua orang sangat mungkin mengalaminya?

Sewaktu kecil bapak dan ibu saya selalu menekankan adanya silaturahim. Mendatangi saudara-saudara terutama simbah eyang pakdhe budhe paklik bulik dan sepupu-sepupu yang berada di luar wilayah teritorial bermain. Artinya ya berjauhan gitu. 

Biasanya memang pas hari H lebaran setelah shalat Ied, jatahnya keliling kampung. Lantas bakdo dhuhurnya meluncur ke tabon Ibu alias nenek di daerah lain. Hari ke-2 biasanya piknik sekitar misalnya ke Makam Raja Imogiri, walahh... ya tetep senang ketika itu mau ke makam raja saja menunggu lebaran dan pulangnya jajan bakso. Gitu saja sudah senenggggg... alhamdulillah....

Nah, terkait salam tempel, ketika datang ujung alias bersalaman nada sungkem dengan kata berbahasa jawa, maka setelah sungkem lantas makan minum sebagaimana mestinya.

simulasi salam tempel (dokpri)
simulasi salam tempel (dokpri)

Nah, kalau sudah makan minum, maka kami lantas berpamitan untuk meneruskan berkunjung ke saudara yang lain.

Nah, kalau pakdhe atau budhe lantas berkata , "Sik.. sik...sebentar ya....", maka jantung ini mak tratap dan dheg-dheg sirrr......... Waduh, naga-naganya mau dapat salam tempel nih.

Alhamdulillahhhhhhh.... bulnya beneran............ Jadi ada kode-kode kalau mau diberi salam tempel.

Dan setelah kami pulang, misalnya gak dapat salam tempel sama sekali, kami saling meledek siapa yang paling berharap, dan yang diledek pasti menangis maluu... Lantas diberi obat oleh bapak ibuk dengan diberi salam tempel sendiri.

Begitulah kenangan masa kecil mengenai salam tempel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun