Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menunggu Magrib di Pinggiran Kali Opak

18 April 2021   20:01 Diperbarui: 19 April 2021   03:21 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu penuh pasir sekarang erosi menjadi jadi (Foto: widodogroho.com)

Semoga almarhum Bapak berlimpah barokah di alam kelanggengan. Beliau wafat ketika saya sedang KKN seusia mahasiswa di tahun 1995. 

(2) Gitaran di hamparan pasir Kali Opak 

Anak dusun itu sama dengan anak kota. Suka bergaya. Padahal belum tentu bisa. Termasuk kalau menenteng gitar, wah jan ampuh tenan. Kayak anak-anak modern kota, begitu gumam kami sambil meledek sesama teman desa. 

Nah, ngabuburitnya kami ketika itu adalah main gitaran, sambil menggelar tikar di pinggiram Kali Opak yang masih banyak hamparan pasir ketika itu. Meski tidak bisa main gitar, yang penting genjrang-genjreng sambil berteriak suara parau bin menakutkan ayam yang berkotek di pinggiran sungai. Hehehe...

Menjelang magrib, kami berkemas untuk pulang berbuka. Hikmah dalam hal ini, meski anak-anak namun kami tetap shalat di waktunya dengan hamparan tikar di pinggir sungai Opak. 

Sesekali kami saling bertegur sapa dengan penambang pasir tradisional yang mengorek pasir atau memecah batu di pinggiran sungai. Ketika itu.

Sekarang sepertinya penambang pasir hilang seiring dengan pasir yang tidak mau datang ke Kali Opak. Konon hulunya di kaki Merapi sudah dibelokkan, sehingga pasir mengalir ke arah magelang dan sleman, tidak ke bantul lagi. 

Namun saat ini tahun 2020-2021an ini, sebagian kreator menyulap sisi sisi SUngai Opak dengan kulineri yang eksotik. 


(3) Bermain kartu omben 

Main kartu, remi, atau bahkan omben (menyamakan jensi kartu, yang angka tinggi yang menang), juga menjadi kenangan masa kecil Ramadhan jaman doeloe. Teman yang pinter, akhirnya ada yang menjadi atlet truft atau pemain profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun