Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Valentino, Tradisi Pagan, dan Era Pandemi 2021

14 Februari 2021   09:47 Diperbarui: 14 Februari 2021   13:24 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konflik penguasa dan naluri menikah warga (Foto: independent.co.id) 

Hari Valentine, yang jelas bukan memperingati Valentino Rossi pembalap super beken dengan sebutan the Doctor dari Perancis,  eh, koreksi, dari Italiano bukan Perancis, terjadi dan oleh sebagian orang yang sedang jatuh cinta diperingati setiap 14 Februari. 

Di seluruh Amerika Serikat dan di tempat lain di seluruh dunia, belahan Eropa Asia Australia Afrika bahkan, permen, bunga, dan hadiah dipertukarkan antara orang-orang tersayang, semuanya atas nama St. Valentine. Sebelum pandemic covid19 yang berlanjut sampai saat ini, up date 14 Februari 2021, kerumunan banyak dilakukan sampai paket-paket romantic yang dijual para entertainer. Dalam khasanah budaya lain, kalangan muslim juga berkerumun di hari itu, namun menentang terhadap peringatan hari yang dianggap hanya mengkampanyekan seks bebas dan anti lembaga pernikahan atau lembaga keluarga.

Di India, juga sempat terjadi penentangan terhadap hari serba Pinky ini. Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah, ternyata sejarah bicara banyak mengenai tradisi ini, baik sejarah berdarah,maupun sejarah senyum merekah pasangan yang sangat berhasrat untuk menikah.


Tetapi siapakah orang suci misterius ini dan dari mana tradisi ini berasal? Dari penelesuran literature, saya mencoba untuk mencari tahu tentang sejarah Hari Valentine, dari ritual Romawi kuno Lupercalia yang menyambut musim semi yang sebenarnya adalah tradisi Paganisme (penyembah berhala sebelum era Masehi), di Era kekuasaan Romawi, hingga kebiasaan pemberian kartu di Victoria Inggris yang menjadi bisnis besar di Amerika di jamannya, kartu Hallmark yang terkenal. 

Harian Independent dari Inggris bahkan pernah membahas di tahun 2017, bahwa alih-alih romantis, Valentine adalah sejarah paling brutal yang berdarah ketika naluri menikah warga negara berbenturan dengan aturan penguasa yang haus untuk berperang. Sebuah ironi menurut The Independent, bahwa dunia pernah membelanjakan pesta senilai 30 milyar US dolar di hari Valentine, dan pada saat yang sama sejarah sebetulnya "behind valentines day is more brutal than romantic". 

Kok bisa ya... jas merah baca lah. Cinta literasi dan selalu mempelajari dengan hati dan hati-hati. 

3 Valentino Sang Martir

Sejarah Hari Valentine sebenarnya erat kaitannya dengan  kisah santo pelindungnya, namun terus hingga kini masih diselimuti misteri. Kita hanya tahu bahwa Februari telah lama dirayakan sebagai bulan romansa, serba romantic menjual imajinasi tentang asmara dan cinta. Namun berbasis pada sejarah,  Hari St. Valentine, seperti yang kita kenal sekarang, mengandung sisa-sisa tradisi Kristen dan Romawi kuno. Apakah ini terkait dengan ajaran agama? Sepertinya tidak, sebab lebih dekat dengan aktivitas budaya yang dikaitkan dnegan ritual kuno kaum paganism di Romawi.

Gereja Katolik sendiri, berdasarkan data dari situs The History, mengakui setidaknya tiga orang suci yang berbeda bernama Valentine atau Valentinus, semuanya menjadi martir. Sebagian menyebut dengan logat local, Santo Valentino.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun