Rupanya kaum pandengung mulai mengubah strategi. Biasanya ada banjir atau genangan di DKI Jakarta, maka akan rame-rame mengeroyok Anies.
Namun orang lupa, bahwa Anies adalah sahabatnya Pak Jokowi, dan belajar sabar tenang sebagaimana Pak Jokowi. Maka dengungan kontra ANies pun malahan menjadi promosi gratis untuk sosialisasi nama Anies.
Orang bilang, kalau sebuah nama sering disebut, baik pro maupun kontra,maka pasti ada yang istimewa pada orang tersebut. Pendengung yang motifnya duniawi, akan dikalahkan dengan militansi ideologi budaya berPancasila yang berjuang untuk rahmat bagi alam semesta.
Dengungan menguat, membuat jengkel dan sebagian geregetan dengan kelompok pendengung, maka pilihannya adalah mengalihkan dukungan. Pilihan tepat adalah Bu Khofifah, karena Bu Khofifah juga teman Pak Anies. Maju terus Bu..
(3) Nasionalis Mendukung Bu Khofifah
Kalau religius berbudaya mendukung Bu Khofifah, sudah biasa. Namun akan menjadi istimewa ketika akhirnya kaum Nasionalis pun mendukung beliau. Dan itu akan terjadi, percayalah.
Kalau tidak percaya, ya tidak bisa dipaksa. Namun kecerdasan, ketahanan mental spiritual seorang Khofifah Indra Parawansa, akan membawa posisi Ibu yang sekarang adalah Gubernur Jawa Timur dipastikan sebagai Capres 2024 yang meyakinkan. Apalagi nanti kalau Pakdhe Karwo juga mendukung, wah wes pokokmen mantep untuk Bu Khofifah.
Bagi pendukung Bu Khofifah, maju terus monggo.. Bagi yang belum, segera dukung Ibu Khofifah sebagai Capres 2024. Ingat pesan Ibu, jangan salah memilih. Jujur, amanah, istiqomah, lanjutken terus kepercayaan rakyat untuk Nusantara yang berjaya selamat dunia wal akhirat.
Untuk kaum pendengung, mudah-mudahan bingung. Bingung pertama karena semua mendengungkan Pak Anies, Pak Ganjar, Pak Prabowo, Pak AHY, Pak Moeldoko, semuanya bapak-bapak. Saatnya kita memilih ibu ibu yang pas sebagai Capres 2024.
Rakyat sudah dewasa dan akan menetapkan pilihan. Di atas semua itu, takdir lah yang akan menetapkan siapa Presiden 2024. (11.02.2021/Endepe)
