Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kudeta Gen X terhadap Gen Y?

8 Februari 2021   16:20 Diperbarui: 8 Februari 2021   17:11 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta calon pemilih, siapkan strategi dan tunggulah  takdir (Foto: dokpri dari Katadata).

Tema dalam konstelasi politik nasional, masih menarik untuk dibahas meski dalam perspektif awam. Apalagi terkait rumor kudeta sipil di Partai Demokrat. Sebenarnya ini menjadi tidak menarik kalau awam menyadari, keduanya adalah berlatar belakang militer. Artinya ya itu urusan keluarga, internal, bisa diseleseikan secara internal. Apalagi Pak SBY, ayahnya AHY, juga mantan atasan dari Pak Muldoko. Lha, sabatih iku bro... jik nak dulur mawon.. njuk sampian wong sipil mau bela ini bela itu, kamangka itu gur mangsalah internal yang akhirnya menjadi publikasi gratisan menuju Pilpres 2024.

Namun, masalah menjadi menarik kalau kita melihat rilis data dari BPS, dan diolah ulang oleh Katadata. Ternyata dominansi generasi di Indonesia saat ini adalah Milenial atau generasi X dan generasi Z atau post Millenial. Kalau milenial itu dididik untuk hormat dan respek terhadap senioritas, maka presiden Indonesia tahun 2024 setelah era Pak Jokowi, adalah tetap dipegang kelompok usia senior. Konteks Pak Muldoko VS Mas AHY, ya lebih baik ke Pak Muldoko dunk... itu kalau senioritas dipegang.

Jika tidak dipegang, maka usia itu flat tidak kenal senioritas dan yunioritas. Dan ternyata ini lebih terbukti di era pandemi ini, di mana banyak generasi milenial yang berpulang duluan dibanding dengan generasi senior. Terburu mendaki ke puncak karir, menggetarkan gegap gempita sukses kepemimpinan di tangan milenial atau gen Z, jebulnya wafat di tengah jalan. Bul denmase malaikat pencabut nyawa tidak mengenal senioritas dalam menentukan ajal seseorang.

Maka jika alirannya mengikut ajal, maka kepemimpinan itu juga flat, tidak mengenal senioritas atau yunioritas. Bahkan di New Zealand, perdana menterinya berusia 40 tahun dan sukses memimpin negara itu. 

JADI SIAPA PRESIDEN 2024  PAK MULDOKO ATAU PAK AHY? 

Sebenarnya yang menentukan siapa presiden atau bukan di 2024 adalah.... takdir. Siapa pun tidak menduga ketika Pak Harto menjadi presiden selama 32 tahun, padahal ketika itu yang dianggap senior adalah Jenderal AH Nasution. Namun justru Pak Harto yang menjadi presiden.

Tapiiii... itu di tahun 1960-an, di mana orang-orang pintar sebagian besar berkumpul di militer. Dan mencari pemimpin ya di dunia militer.

Dan sekarang adalah tahun 2021, 3 tahun berikutnya adalah 2024. Figurisasi angka menunjukkan, kelompok milenial dan post milenial, baik generasi Z maupun Alpha, akan semakin dominan. Maka, tinggal selera pemilih di tahun 2024. 

Bisa saja ketika sesama milenial bergaduh, maka sebaiknya yang dipilih adalah yang senior, jelas pengalaman hidupnya. Kematangan organisasi. 

Tapiiii............ warga +62 ini susah ditebak. Ketika di atas kertas ada Pak Jenderal Wiranto ketika itu, ada Pak Jenderal Prabowo yang dahsyat pinternya serta pengalaman militernya, justru yang terpilih adalah Pak Jokowi yang dikabarkan sama sekali tidak berambisi menjadi presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun