Presiden Jokowi membuat kejutan lagi. Kejutan itu adalah memberikan penghargaan kepada pelukis (almarhum) Hendra Gunawan yang dinilai berjasa kepada negara dalam rangka memperingati HUT ke-70 Republik Indonesia. Padahal seperti diketahui (alm) Hendra Gunawan adalah seniman yang pernah tergabung dalam Lembaga Kesenian Rakyat (LEKRA) sebuah organisasi kesenian onderbouw Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1960 an.
Siapakah (Alm) Hendra Gunawan? Hendra Gunawan lahir di Bandung, 11 Juni 1918, dan wafat di Denpasar, 17 Juli 1983. Lebih dikenal sebagai pelukis, Hendra sebenarnya juga penyair, pematung, dan pejuang gerilya. Ia pernah bergabung dengan Tentara Pelajar dan merupakan anggota aktif Poetera (Pusat Tenaga Rakyat), serta organisasi lain yang dipimpin Sukarno. Keberpihakannya pada rakyat membuat Hendra bergabung dengan Lekra yang kemudian terseret dalam huru-hara politik berdarah 1965 yang melibatkan PKI. Aktivitas itu mengantarkannya mendekam di penjara selama 13 tahun pada 1965-1978.
Salah satu karya seni peninggalan Hendra yang hingga kini masih bisa disaksikan masyarakat luas adalah patung batu Jenderal Sudirman di halaman gedung DPRD Yogyakarta.
Ini adalah langkah berani dan benar yang dilakukan oleh Jokowi. Jokowi tampaknya ingin menghapuskan kebijakan yang merugikan keluarga eks PKI dan juga mereka-mereka yang terlibat PKI hanya karena keikutsertaan dalam sebuah organisasi onderbouw PKI tanpa setuju dengan ideologi komunis.