Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mengenal Lebaran Ketupat

8 Mei 2022   21:55 Diperbarui: 8 Mei 2022   21:56 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: deestories.com

Di Pulau Jawa, seminggu setelah Idul Fitri, umat muslim juga merayakan apa yang disebut sebagai Lebaran Ketupat. Konon sejarahnya Lebaran Ketupat ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga ketika menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. 

Setelah Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal maka dianjurkan bagi umat islam untuk melanjutkan puasa enam hari lagi yaitu tanggal 2 sampai 7 Syawal. Setelah selesai maka dirayakanlah apa yang disebut Lebaran Ketupat.

Makanan ketupat dijadikan santapan utama pada saat Lebaran Ketupat. Pada perkembangan selanjutnya, ketupat tidak lagi dijadikan makanan utama pada Lebaran Ketupat. 

Di Pekalongan, misalnya, bukan ketupat yang disajikan tetapi Lupis. Ketupat diartikan dalam bahasa Jawa sebagai ngaku lepat atau mengaku salah. 

Pada Lebaran ketupat inilah kembali dilakukan awalnya sungkeman (bersujud di pangkuan) anak kepada orangtuanya untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan dan sekaligus meminta restu untuk kehidupannya. 

Namun kemudian tradisiyang baik itu diperluas dengan saling meminta maaf antar saudara dan juga antar tetangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun