Beberapa hari ini, masyarakat dihebohkan dengan dibongkarnya kelompok Saracen. Saracen adalah kelompok yang menawarkan untuk membuat berita palsu atau hoax. Untuk menyebarkan berita palsu dan penebar kebencian itu, berdasar laporan polisi, kelompok ini punya akun palsu sekitar 8.000 an di media sosial.
Yang menarik, berita hoax itu dijual secara komersial. Satu paket berita hoax konon bisa dijual sampai Rp 100 juta. Tujuannya ternyata lebih banyak kepada politik yaitu untuk menjatuhkan lawan politik yang sedang berlaga dipilkada dan motif yang lain juga.
lalu apa akar dari semua itu? Menurut saya adalah sudah merambahnya sistem ekonomi kapitalis ke seluruh dunia. Sistem kapitalisme yang mengandalkan pada pasar dan meminimumkan peran pemerintah telah mendorong pelaku usaha untuk bersaing secara keras termasuk dalam menciptakan pasar bagi produk yang dihasilkannya. Maka iklanpun ditebar secara massif agar orang mau membeli sebuah produk. Maka orang akan cenderung membeli produk bukan karena butuh tetapi karena terpikat iklan yang memberikan image bahwa kalau membeli suatu produk maka gengsinya akan naik. Maka orang berlomba-lomba mencari uang dengan cara apapun. Termasuk cara-cara yang tidak baik.
Para pelaksana kelompok Saracen barangkali juga tergiur dengan imbalan yang besar dengan bisnis menyebarkan hoax. Mereka tidak peduli apakah tindakannya itumembahayakan keutuhan negara. Bagi Para Bos yang memesan berita di Saracen juga mungkin tujuannya meraih kekuasaan yang ujung-ujungnya juga ingin meraup lebih banyak uang.
Untuk melawan sistem kapitalisme yang kejam ini maka ada baiknya memang nilai-nilai Pancasila yang begitu luhur dan bertentangan dengan Kapitalisme disosialisasikan dan diinternalkan secara masif kembali.