Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai memberikan dampak perubahan di berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah perubahan sistem pembelajaran, yaitu dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko adanya cluster Covid-19 baru di lingkungan sekolah yang membahayakan para siswa.Â
   Namun, proses pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ternyata tidak semuanya berjalan dengan mulus. Hal ini dikarenakan banyak hambatan yang dialami oleh siswa maupun guru. Misalnya bagi siswa yang memiliki kesulitan karena keterbatasan kemampuan dalam memiliki alat untuk belajar daring, terbatasnya perangkat yang dimiliki, terbatasnya jaringan internet yang ada di wilayahnya, suasana rumah yang tidak memungkinkan untuk belajar, dan lain sebagainya.
  Menilai banyaknya hambatan pada pelaksanaan PJJ akhirnya pemerintah mengeluarkan aturan terkait PTM melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Namun, aturan untuk dibuka kembali kelas tatap muka di perguruan tinggi masih menuai pro dan kontra, ada mahasiswa yang ingin kembali ke kampus dengan prokes yang ketat, namun bagi beberapa mahasiswa dan bahkan orang tua masih memiliki kekhawatiran mengenai jaminan kesehatan saat belajar nanti. Oleh sebab itu, Unisa Yogyakarta menerapkan metode hybrid learning.
   Hybrid learning merupakan kombinasi antara metode PJJ dengan metode PTM. Metode hybrid learning ini telah diterapkan oleh Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta sejak pertengahan 2021. Sistem pelaksanaan hybrid learning di Unisa adalah dengan membagi menjadi dua kelompok belajar. Misalnya minggu pertama bulan Desember yang melaksanakan PTM dari prodi Keperawatan, minggu berikutnya dari prodi Kebidanan, begitupun dengan prodi lain.
   Diharapkan dengan dilaksanakannya metode hybrid learning di Unisa  bagi mahasiswa yang selama ini mengalami kesulitan saat melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), maka pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi kesempatan yang baik bagi mereka untuk dapat tetap belajar dengan cara seefektif mungkin. Selain itu, mahasiswa juga dapat menggunakan fasilitas kampus seperti alat-alat praktikum bagi mahasiswa fakultas ilmu kesehatan yang mungkin selama ini jika praktikum hanya menggunakan alat seadanya di rumah.