Ragi-Ragi yang Bikin Wine Makin Wangi: Drama Mikroba di Balik Segelas Anggur
Pernahkah kamu menikmati segelas wine dan bertanya-tanya: bagaimana rasa dan aromanya bisa begitu kompleks? Jawabannya ternyata ada pada dunia mikroba --- terutama ragi! Tapi bukan cuma satu jenis ragi lho, wine yang nikmat seringkali lahir dari kolaborasi berbagai jenis ragi yang saling berinteraksi dalam proses fermentasi.
Perlu kamu tahu bahwa  Wine bukan hanya minuman, tapi hasil dari proses biologis yang luar biasa rumit. Proses fermentasi anggur ternyata melibatkan banyak jenis mikroorganisme, terutama ragi. Selama ini, ragi Saccharomyces cerevisiae menjadi bintang utama dalam produksi wine karena kemampuannya menghasilkan alkohol dengan cepat dan stabil. Tapi kini, dunia enologi mulai melirik peran ragi lain yang tak kalah menarik!
Lebih dari Sekadar Alkohol: Drama dalam Fermentasi
Selama bertahun-tahun, ragi Saccharomyces cerevisiae menjadi andalan industri wine karena mampu memfermentasi gula menjadi alkohol dengan efisien. Tapi, para peneliti kini mulai memberi ruang pada ragi-ragi "non-Saccharomyces" untuk ikut tampil di panggung fermentasi.
Kenapa? Karena kombinasi beberapa ragi dalam fermentasi --- yang disebut fermentasi multi-starter --- ternyata bisa menghasilkan wine dengan rasa lebih kompleks, aroma lebih tajam, dan bahkan kadar alkohol yang lebih rendah. Keren, kan?
Ya.. keren , sebab dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan dan pembuat wine mulai tertarik dengan fermentasi multi-starter, yaitu penggunaan lebih dari satu jenis ragi dalam satu proses fermentasi. Tujuannya? Meningkatkan kompleksitas aroma dan rasa wine, mengurangi kandungan alkohol, serta menghambat pertumbuhan mikroba perusak.
Menariknya, saat beberapa jenis ragi digunakan bersama, mereka bisa saling memengaruhi. Ada yang bersaing untuk nutrisi, ada yang saling membantu, bahkan ada yang saling "membunuh" menggunakan senyawa antimikroba alami. Inilah yang membuat fermentasi wine menjadi medan interaksi mikroba yang seru
Ragi yang Bekerjasama (dan Kadang Berantem)