Mohon tunggu...
Norlaila
Norlaila Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa angkatan 2022 di Universitas Palangka Raya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kebijakan Moneter terhadap Suku Bunga Perbankan Indonesia

26 November 2022   16:11 Diperbarui: 26 November 2022   16:15 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara berkembang yang  sangat padat penduduk yang menghadirkan sejumlah masalah yang sulit diselesaikan, termasuk inflasi yang tinggi  yang disebabkan oleh tekanan pada harga pangan dan energi serta kurangnya keamanan investasi. pemerintah menjadikan kebijakan moneter sebagai cara untuk mengalahkan.

Pemerintah harus fokus pada pertumbuhan ekonomi untuk melihat tingkat ekonomi negara tersebut. Mencapai tingkat keuangan yang tinggi dan stabil tidaklah mudah.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dengan inflasi yang rendah. Inflasi yang rendah dan stabil diperlukan untuk mencapai kesejahteraan sosial, konsisten dan tujuan kebijakan mendorong pertumbuhan ekonomi adalah kebijakan moneter.

Kebijakan moneter ini  mengendalikan suku bunga agar jumlah uang yang beredar di masyarakat tetap stabil. Sirkulasi mata uang yang stabil dapat menjaga kestabilan harga komoditas untuk mengurangi dampak krisis ekonomi global terhadap perekonomian nasional. Bunga bank sebagai pengatur perekonomian suatu negara diatur dan ditentukan oleh pemerintah untuk menjaga kelangsungan perekonomian suatu negara.

Pada tanggal 19 Agustus 2016, Bank Indonesia menetapkan repo rate BI 7 hari (BI 7DRR) (BI 7DRR) sebagai kemungkinan regulator suku bunga. kebijakan dalam pengendalian inflasi sesuai sasaran. Penggunaan BI 7DRR sebagai suku bunga acuan merupakan bagian dari reformasi kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Sebelumnya, Bank Indonesia menggunakan BI rate sebagai suku bunga acuan yang setara dengan instrumen mata uang 12 bulan. Dengan menetapkan BI 7DRR sebagai suku bunga acuan, durasi instrumen diperpendek setara dengan instrumen moneter 7 hari sehingga mempercepat transmisi kebijakan moneter dan pengendalian inflasi sesuai tujuannya.

Kebijakan moneter memiliki tiga tujuan utama. Pertama, memperkuat sinyal tentang stance kebijakan moneter. Kedua, meningkatkan efisiensi transmisi kebijakan moneter melalui dampaknya terhadap pergerakan suku bunga pasar uang dan suku bunga perbankan. Ketiga, mendorong pengembangan pasar keuangan secara luas, khususnya perdagangan dan pengaturan struktur suku bunga.

Pada jalur suku bunga, perubahan BI 7DRR mempengaruhi suku bunga simpanan dan pinjaman bank. Bank Indonesia dapat menggunakan kebijakan moneter restriktif dengan menaikkan suku bunga yang berdampak pada permintaan agregat sehingga mengurangi tekanan inflasi.

Perubahan suku bunga BI 7DRR juga mempengaruhi ekonomi makro melalui perubahan harga aset. Naiknya suku bunga akan menurunkan harga aset seperti saham dan obligasi, sehingga mengurangi kekayaan individu dan bisnis, sehingga mengurangi kemampuan untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi swasta. Ini akan mengurangi permintaan agregat, sehingga mengurangi tekanan inflasi.

Dampak perubahan suku bunga terhadap kegiatan ekonomi juga mempengaruhi ekspektasi inflasi masyarakat (garis prediksi). Suku bunga yang lebih rendah merangsang kegiatan ekonomi, dan pada akhirnya inflasi mendorong pekerja untuk mengantisipasi kenaikan inflasi dengan menuntut upah yang lebih tinggi. Upah ini pada akhirnya akan ditransfer dari produsen ke konsumen melalui kenaikan harga.

Dalam kondisi normal, bank akan bereaksi terhadap kenaikan/penurunan BI 7DRR dengan menaikkan/menurunkan suku bunga bank. Namun, jika industri perbankan melihat risiko ekonomi cukup tinggi, respons bank terhadap penurunan suku bunga BI 7DRR akan lebih lambat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun