Mohon tunggu...
Nur RizqyaC
Nur RizqyaC Mohon Tunggu... Penulis - penulis

.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Dokumenter "In the Name of God: A Holy Betrayal" Episode 5 dan 6

9 Maret 2023   12:12 Diperbarui: 9 Maret 2023   12:17 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

kisah sadis pemimpin sekte di Korea Selatan masih berlanjut. Pada episode 5 dan 6 ini seorang pemimpin wanita  bernama Kim Ki Soon yang menyebut dirinya Tuhan dan akan menyelamatkan manusia dari kiamat jika berada dalam kerajaan abadinya. 

Awal kisah para penonton langsung disambut oleh kisah seorang ibu yang anaknya menjadi korban penyimpangan agama ini. Pembuka cerita ini memberikan kesan pilu dari seorang ibu yang merasa bersalah pada anaknya.  Sang ibu yang memperkenalkan dirinya sebagai ibu tak berperasaan yang menggemparkan Korea, memperlihatkan bagaimana perasaan bersalahnya yang amat sangat pada anaknya.

Setelah pembuka dramatis yang disampaikan. Cerita dlanjutkan dengan bagaimana awal mula pendirian agama yang akhirnya bisa dipimpin oleh Kim Ki Soon ini. Melanjutkan peran seorang pendeta yang saat itu harus dipenjara membuatnya dengan mudah mempengaruhi para jemaat yang kelak akan menjadi pengikut setianya.

Kim Ki Soon memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan yang akan menciptakan surga di bumi. Seorang penyelamat yang ingin disebut sebagai 'Agaya' penggambaran seorang anak kecil  berusia 3 tahun dengan alasan hanya anak kecil yang bisa masuk ke surga. Kepercayaannya ini juga yang membuatnya menciptakan kerajaannya sendiri dengan nama 'Taman Bayi'. 

Doktrin yang digunakannya pada para pengikutnya adalah memberitahukan akan datangnya kiamat dan yang akan selamat hanya kerajaan abadinya. Orang - orang yang menerimanya kebanyakan mempercayai bahwa mereka akan hidup bersama orang - orang yang mereka cintai setelah dunia berakhir. Belum lagi hanya orang - orang terpilih yang bisa masuk. Sehingga kebanyakan orang yang ingin masuk harus membayar dan jika tidak memiliki uang diwajibkan bekerja.

Para pengikut yang berjumlah 300 hingga 400 orang ini akhirnya hidup bresama dalam kerajaan yang mereka bangun sendiri. Mengumpulkan uang dari hasil bekerja sejak pagi hari hingga malam untuk membangun rumah dan fasilitas di tanah lapang yang mereka beli bersama.  Bahkan banyak juga anak kecil yang ikut bekerja dan dipaksa mengemis untuk menghasilkan uang.

Kerajaan yang awalnya terlihat seperti surga berubah menjadi taman kematian. Para pengikut yang tidak menuruti Kim Ki Soo akan dipukuli secara brutal hingga adanya korban jiwa. HIdup bersama membuat para pengikut bisa melihat penyiksaan yang dilakukannya. Kebanyakan menjadi sangat ketakutan dan memilih menurut, tapi banyak juga yang akhirnya melarikan diri, sebagian berhasil dan lainnya tertangkap oleh pengikut Kim Ki Soon.

Masalah dimulai pada episode 6, dimana para pengikut yang melarikan diri mulai melaporkannya pada polisi ataupun mengirimkan petisi kepada mereka. Dari cerita ini, para polisi akhirnya menangkap Kim Ki Soon dan mulai mendakwanya dengan banyak kasus pembunuhan yang disampaikan para saksi. Sayangnya, karena bukti yang kurang kuat dan saksi yang merubah pernyataan membuat hukuman mati untuk Kim Ki Soon berubah menjadi hukman 5,5 tahun penjara dan denda 5,6 miliar Won. 

Kim Ki Soon membayar dendanya secara tunai yang membuatnya dapat bebas dan kembali ke kerajaannya. Tentu saja uang itu ia dapatkan dari hasil kerja keras para pengikutnya yang setiap hari bekerja. Kim Ki Soon tidak perlu mencari banyak pengikut untuk mencari uang, eksploitasi yang dilakukannya sudah membuatnya bisa mendapatkan banyak uang. Para pengikutnya dianggap sebagai hewan ternak yang tidak perlu dibiayai. Bahkan uang tersebut ia gunakan untuk mendirikan sebuah perusahaan bernama Synnara yang menjadi perusahaan rekaman terbesar di Korea Selatan. 

Kehidupan Kim Ki Soon yang bergelimpangan harta justru berbanding terbalik dengan para pengikutnya yang hidup sangat menderita. Hingga sekarang masih banyak korban sekte ini yang harus hidup dalam kemiskinan dan rasa sakit yang mendalam.

Kepercayaan yang membunuh dirinya sendiri memang sangat menyeramkan. Dalam ajarannya, Kim Ki Soon melarang para pengikut untuk memiliki belas kasih, nafsu, dan keserakahan materil. Bagaimana kasih sayang dan cinta hanya boleh diberikan pada 'Agaya', dan menganggap anak ataupun pasangan sebagai orang yang sama dengan pengikut lain. Memukul sesama keluarga juga menjadi hal yang biasa diperintahkan oleh Kim Ki Soon.  Sangat aneh melihat keluarga menjadi tercerai berai karena agama. Doktrin Cinta yang terus dikatakan oleh Kim Ki Soon sesungguhnya hanya ditujukan padanya, bukan pada sesama pengikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun