Mohon tunggu...
Nur Ali Rahman
Nur Ali Rahman Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pembelajar

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memperingati Hari Lahir Pancasila

1 Juni 2020   19:30 Diperbarui: 1 Juni 2020   19:25 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pidato bung Karno 1 Juni 1945

Bung Karno mengatakan, "Saya menggali apa yang terpendam dalam bumi Indonesia, sebagai hasil penggalian itu dapat dipakai sebagai dasar Indonesia merdeka yang akan datang."

"Sudah terbukti Pancasila yang saya gali dan dipersembahkan kepada rakyat Indonesia adalah satu dasar yang dinamis satu dasar yang benar-benar bisa menghimpun seluruh tenaga rakyat Indonesia dan mempersatukan rakyat Indonesia, "

Sebelum dekrit 1959. Dalam sebuah kesempatan, Soekarno menyatakan:


Tetapi kecuali Pancasila adalah satu Weltanschauung, satu dasar falsafah, Pancasila adalah satu alat pemersatu, yang saya yakin seyakin-yakinnya Bangsa Indonesia dari Sabang smapai ke Merauke hanyalah dapat bersatu padu di atas dasar Pancasila itu. Dan bukan saja alat mempersatu untuk di atasnya kita letakkan Negara Republik Indonesia, tetapi juga pada hakikatnya satu alat mempersatu dalam perjoangan kita melenyapkan segala penyakit yang yang telah kita lawan berpuluh-puuh tahun yaitu penyakit terutama sekali, Imperialisme. Perjoangan suatu bangsa, perjoangan melawan imperialisme, perjoangan mencapai kemerdekaan,perjoangan sesuatu bangsa yang membawa corak sendiri-sendiri. Tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama. Tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjuang sendiri, mempunyai karakteristik sendiri. Oleh karena pada hakikatnya, bangsa sebagai individu mempunyai keperibadian sendiri. Keperibadian yang terwujud dalam pelbagai hal, dalam kebudayaannya, dalam perekonomiannya, dalam wataknya dan lain-lain sebagainya. (Soekarno, 1958)

Memperingati hari lahir Pancasila merupakan sejarah besar bangsa Indonesia dalam merumuskan dasar negara beragam ras suku, budaya, etnis, agama dan lainnya menjadi satu kesatuan yaitu Indonesia.

Pancasila adalah titik orientasi kita bersama, Pancasila sangat terbuka/dinamis dan harus sering di perbincangkan. Sebagai Philosophische Grondslag" (Filosofi dasar) atau dalam bahasa Jerman "Weltanschauung" (view to the world atau pandangan dunia)

Pancasila sebagai ontologi kehidupan dibangun dengan paradigma plural yang menjadi guidance  menyangkut seluruh aspek dan kalangan rakyat Indonesia yang mengakomodasi ideologi dan faham yang ada dan berkembang di Indonesia.

Merekonstruksi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila hingga mencapai titik kulminasi sangat penting karena menjadi suatu force dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun