Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pembelajaran "Zero Run Off System" dari Cagar Budaya Nasional Lawang Sewu

25 Februari 2021   14:11 Diperbarui: 26 Februari 2021   03:28 2843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cagar Budaya Nasional Lawang Sewu (sumber gambar: heritage.kai.id)

Cagar Budaya Nasional Lawang Sewu ikon Kota Semarang, siapa yang tak kenal? Sejarah maupun keindahan arsitektura bangunannya mempesona banyak pengunjung. Ada yang tertarik dengan gorong-gorongnya? Yook bersama saya blusukan di bawah tanah gedung B.... Menyimak pembelajaran Zero Run Off System (ZROS), pengelolaan limpasan permukaan bagian pengendalian banjir.

Cagar Budaya Nasional Lawang Sewu dan Ekologi Tropis

Cagar Budaya Nasional Lawang Sewu ini memiliki no registrasi nasional cagar budaya RNCB.20150713.02.000030. Bangunan Lawang Sewu yang dahulu disebut Wilhelminaplein adalah bekas kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS (Perusahaan kereta Api Belanda). Museum yang mendokumentasikan sejarah perkeretaapian Indonesia dengan sangat lengkap.

Mulai dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada sekitar tahun 1907. Ciri khas bangunan perkantoran jaman Belanda, diawali dengan rancangan yang sangat memperhatikan kondisi lingkungan.

Menyadari Kota Semarang memiliki curah hujan yang tinggi dan fisiografisnya datar dirancang sistem drainase untuk pembuangan air berlebih. Jadi air buangan tidak dibiarkan mengalir ke sembarang tempat sehingga mengganggu sanitasi/kebersihan lingkungan.

Pilihannya adalah dirancang sistem pembuangan air melalui pipa bawah tanah untuk dibuang ke sumur resapan sehingga permukaan bangunan tidak becek dan banjir. Ruang bawah tanah inilah yang dipergunakan untuk pengaturan sistem drainase yang mengontrol suplai air hujan demi mencegah banjir.

Selain itu, ruangan bawah tanah ini juga berfungsi sebagai pengatur suhu gedung Lawang Sewu, hmmm pendekatan yang sangat ramah lingkungan ekologis tropis.......

Menyimak Gorong-gorong Lawang Sewu, Mari Balikkan Kesan....!!!!!

Salah satu bagian yang sangat menarik di Bangunan Cagar Budaya Nasional adalah ruang bawah tanah di gedung B. Sebagai pengingat lokasi agar mudah, deretan lawang sewu (seribu pintu) yang cantik artistik berada di gedung yang sama. Nah kan bisa sekalian mendapat sisi unik deretan pintu dan ruang bawah tanahnya.

Gedung B Lawang Sewu - kanan (dokpri)
Gedung B Lawang Sewu - kanan (dokpri)
Menyimak sajian dari bagian museum maupun paparan sejarah Lawangsewu, salah satu keunikan dan keunggulan rancang bangun komplek gedung megah ini adalah Zero Run Off System (ZROS). Rancangan sistem sanitasi dan drainase (pembuangan air berlebih) yang ditata secara excellent. Tampil melalui saluran air dalam tanah alias gorong-gorong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun