Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Seni Menyiangi Koleksi Buku Pribadi

20 Oktober 2020   07:43 Diperbarui: 21 Oktober 2020   21:05 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyiangi buku (sumber: libraryjournal.com)

Tentunya perlu penataan. Semacam katalog operasional, minimal pengelompokan sesuai jenis atau klasifikasi buku. Mempermudah pencarian buku yang dimaksud.

Penyiangan dan pelerehan buku dari koleksi

Nah, bila kita memutuskan akan melakukan proses penyiangan koleksi buku pribadi, mari siapkan energi. Mana koleksi yang perlu ditetap disimpan, mana yang dengan legawa akan dilerehkan. Kemana koleksi tersisih akan dimuarakan?

Penyiangan mengandung makna seleksi. Proses seleksi sering menguras energi fisik maupun emosi. Memerlukan semacam pedoman agar tidak asal geser. Meski tatarannya pada selera pribadi.

Dilerehkan? Ya saya membiasakan menggunakan kosakata pelerehan. Hm sebenarnya sih tidak beda dengan dibuang, disingkirkan. Pelerehan biasanya digunakan untuk masa pelepasan tugas seseorang dalam bidang tertentu.

Loh bukankan sang buku tadi juga menjalankan fungsi dan tugas tertentu dalam perjalanan kita. Hanya saja saat ini kita lerehkan dengan rasa penghargaan yang menyertainya. Tidak keliru kan kalau kita gunakan gaya pelerehan.

Pertimbangan dan seni penyiangan koleksi buku pribadi

1. Ketersediaan ruang penyimpanan. Sangat menyadari ketersediaan ruang simpan bukannya tanpa batas. Secara berkala penyiangan koleksi buku pribadi dilakukan.

Pernah teman yang biasa membuatkan almari buku berimprovisasi membuat almari sangat tinggi. Hampir menyentuh plafon ruangan. Pertimbangannya, rak paling atas untuk menyimpan buku yang jarang diambil. Lah dari pada sulit mengambil dan kalau tidak diperlukan lagi mari kita siangi buku koleksi. 

2. Perubahan minat. Manusia adalah makluk unik dinamis. Minat bacanyapun juga dapat berubah antar masa. Memang untuk mudahnya ya dipenuhi saja aneka minat ini.

Namun kembali ada prioritas versus keterbatasan penyimpanan. Mengapa buku koleksi yang sudah tidak menjadi minat baca kita geser. Memberi ruang untuk menyuburkan minat baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun