Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

[Cemburu] Confetti Pada Bulan November

4 November 2018   17:42 Diperbarui: 4 November 2018   18:27 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karpet keemasan (dok pri)

Oktober baru saja berlalu, disambut November yang melaju. Angin cemburu terasa menderu. Bergerak dari belahan Utara khatulistiwa.

Mengirimkan ilusi kuningnya xanthofil membalur dedaunan Ginko biloba.  Atau keceriaan daun maple berlumur jingga karoten dan likopen merah membara. Mereka dadadada bersalam hormat tuntas berdarma. Momiji hingga autumn colour, para titah menyebutnya.

Cemburu, cemburu pada fenomena alam yang berlaku. Mengapa harus cemburu buta? Mari rasakan alam sekitar kita.

Menapaki jalan Wahid Hasyim, seputaran kawasan Kauman Salatiga. Pejalan kaki terhenyak disambut hamparan karpet kuning keemasan.

Mendongak disapa tajuk angsana penuh kembang menguning laksana mahkota. Terpaan angin menggoyangnya, bagaikan taburan confetti pewarta bahagia. Perlambang musim senantiasa bergulir menyuguhkan  rezekinya. Bagi setiap titah yang menjaga bumi. Angsana si Sonokembang menceritakan kemuliaan junjunganNya

Angsana menguning (dok pri)
Angsana menguning (dok pri)
Toentangscheweg dan Jalan Kartini rajin berbagi. Menyergap wangi mistis kembang mahoni. Amboi..berbatang laksana raksasa, punya kembang ukuran mini, mahkota lima helai. Kumleyang bagaikan tarian bintang tertabur dari tongkat ajaib para peri.

Emas tertabur dari pohon Mahoni (dok pri)
Emas tertabur dari pohon Mahoni (dok pri)
Saat cemburu memburu. Mari ingat cerianya flamboyan di bulan November. Usai kerontang.  Jingga merona menebar gembira. Meneladankan setiap rasa punya pasangannya. Musim punya keelokannya.

Flamboyan si tudung merah ceria (dok pri)
Flamboyan si tudung merah ceria (dok pri)
Cemburu? Alam menceritakan keagunganNya. Candranya adalah pancuran mas sumawur ing jagad. Laksana taburan emas melimpahi bumi.

Hujan emas di negri kita. Confetti pada bulan November. Eloknya melengkapi musim gugur di belahan Utara. Setidaknya bagi kami warga Salatiga. Bagaimana dengan sahabat Kompasiana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun