Mohon tunggu...
Novriyanti Nov
Novriyanti Nov Mohon Tunggu... Dosen - Kadang ngajar, kadang masak, kadang momong

Menulis tanpa tekanan

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah Kedaulatan Pangan sama dengan Ketahanan Pangan?

31 Agustus 2013   19:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:33 5742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sampai saat ini tidak benar-benar jelas apa makna kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan yang selama ini dipahami ialah segala sesuatu yang erat kaitannya dengan upaya pemenuhan kebutuhan pangan pokok dalam negeri. Coleman dengan Sovereignty-nya pada tahun 2009 mengatakan bahwa saat ini definisi kedaulatan sering dipoles dengan berbagai kepentingan investasi lainnya sehingga terlihat sedikit lebih merakyat. Padahal, konsep kedaulatan pangan sebenarnya sungguh berpihak pada kemerdekaan dan jati diri bangsa. Pernyataan Coleman tersebut sesuai dengan kondisi saat ini dimana definisi dan pengertiannya dibuat menjadi tumpang tindih dengan ketahanan pangan. Sebagian orang membedakan keduanya dalam konteks kebutuhan. Sementara makna kedaulatan pangan tidak hanya mengenai kebutuhan saja melainkan lebih jauh mencakup ketersediaan stok dan kesinambungannya, ketidak-tergantungan terhadap produksi global, harga pasar, dan mempertimbangkan daya beli masyarakat menengah kebawah. Saat berbicara mengenai kedaulatan pangan secara tidak langsung pula akan terhubung dengan kemiskinan dan pengalaman sebelumnya mengenai gizi dan keamanan pangan. Dengan demikian, tidak mengherankan jika Maxwell dalam jurnalnya yang berjudul “Saucy with the Gods: nutrition and food security speak to poverty pada 1990-an menyebut kedaulatan pangan sempat menjadi isu dominan sama seperti isu pengentasan kemiskinan.

Definisi resmi mengenai ketahanan pangan pertama kali didengungkan PBB pada tahun 1974, yaitu ketersediaan bahan makanan pokok setiap saat untuk mempertahankan pasokan pangan dunia. Lebih jauh Patel dalam The Journal of Peasant Studies yang berjudul Food sovereignty tahun 2009 menganalisis bahwa ketahanan pangan secara bertahap bertujuan mengekspansi konsumsi bahan makanan, mengimbangi fluktuasi harga produksi. Definisi ketahanan pangan dalam konteks ini sebenarnya diperuntukkan bagi tujuan ekonomi politis negara-negara yang mengalami kerawanan pangan sementara kedaulatan pangan tidak seperti itu. Ketahanan pangan jangka panjang tergantung pada mereka yang memproduksi makanan. Selain itu pula, Patel menekankan bahwa ketahanan pangan dalam jangka panjang merupakan suatu bentuk pembohongan publik atas stabilisasi harga pangan.

Berbeda dengan konsep ketahanan pangan, kedaulatan pangan yang dimaksud lebih dari sekedar mampu mempertahankan stok bahan makanan pokok. Konsep kedaulatan pangan menjamin bahwa keragaman bahan makanan tersebut terjaga dan menghindari diri dari ketergantungan yang lebih buruk dari pihak lain. Inti konsep kedaulatan pangan ialah masyarakat mampu mandiri memenuhi kebutuhan pangannya dengan tidak mengabaikan hak-hak untuk mendapatkannya. Sebagaimana Sovereignty as Responsibility yang pernah ditulis Etzioni tahun 2006 mendefinisikan kedaulatan sebagai tanggung jawab negara untuk melindungi rakyatnya dari campur tangan pihak lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun