Mohon tunggu...
Novita Ekawati
Novita Ekawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar dan aktivis muslimah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa yang Kau Tanam Itulah yang Kau Tuai

27 Februari 2020   08:42 Diperbarui: 9 April 2021   18:29 11597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#KauTanamKauTuai | Dokpri

"" Jangan kau berharap pohon akan berbuah baik jika benihnya engkau lempar begitu saja. Sesungguhnya benih yang dipilih dari yang terbaik dan ditanam, kelak akan menjadi pohon yang berbuah sempurna."

Seringkali tanpa kita sadari apa yang kita kerjakan berharap pada sesuatu yang sifatnya materi duniawi. Contoh ketika engkau berbuat untuk sesuatu yang kau inginkan di dunia dengan memamerkan perbuatan baikmu karena berharap pujian, maka engkau sebenarnya hanya akan mendapat kebaikan yang semu yang hanya bisa kau rasa sesaat.

Begitu pula dengan perbuatan yang kita lakukan, jika engkau mengerjakan dengan sembunyi-sembunyi, kerahasiaan atau dengan keikhlasan di ibaratkan engkau menanam benih di dalam bumi, yang kelak akan berbuah kebaikan dan kebahagiaan.

Artinya, ikhlas dalam berbuat akan menjadikan amalmu sempurna, dan menjadi lebih sempurna lagi ketika tidak kau tampakkan secara lahiriah kepada makhluk-mahlukNya, dan ini akan melindungimu dari sifat riya' dan sombong.

Tidak ada yang lebih baik selain mengamalkan sesuatu berdasarkan syariatNya dan hanya karenaNya. Tidak semua yang kita lakukan bisa dapatkan di dunia kebahagiaannya, namun janji Allah adalah pasti,

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri "
(Qs. Al-Isra' Ayat 7 )

Dan juga sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
"Jika kebaikanmu menyenangkanmu dan kejahatanmu menyusahkanmu, maka kamu adalah seorang mukmin. " (HR. Ahmad).

Selama gambaran duniawi masih memenuhi hati dan fikiranmu, maka selama itu pula engkau akan selalu sibuk dengan pengharapan semu yang palsu. Tidak bisa lepas darimu pujian demi pujian mahluk untuk memahkotai hidupmu, dan itu akan melelahkanmu.

Tinggalkan belenggu syahwat itu, sejenak kamu fikirkan agar bagaimana hatimu menjadi bersih dari debu-debu dunia, maka bersungguh-sungguhlah meraih cintaNya, tidak sedikit tidak banyak, secukupnya sesuai porsi kemampuanmu, meningkat dan meningkat demi waktu.

Carilah ilmu yang menghantarkanmu pada sejatinya hatimu yang mencintai kebenaran dan itu hanya ada pada Islam.

* Wallahu a'lam bisshawab
---~~~~~~-----~~~~~--------~~~~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun