Mohon tunggu...
Novitarusadimanalu
Novitarusadimanalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - 💫

Semangat mengerjakan segala sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Minggu Exaudi "Kebahagiaan Orang Benar"

17 Mei 2021   17:47 Diperbarui: 17 Mei 2021   17:56 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Novita.R Manalu

Memahami Minggu Exaudi "Kebahagiaan Orang Benar"

Kata kebahagiaan, sering dipercakapkan dan dirindukan semua orang. Banyak pemimpin negara juga mengupayakan agar warga negaranya sejahtera dan bahagia. Seperti Finlandia, negara itu disebut sebagai negara yang paling bahagia di dunia. Apabila diukur berdasarkan pendapatan penduduk yang baik, harapan sosial yang baik dan keadilan serta kesejahteraan masyarakat yang baik, maka dapat disimpulkan bagaimana tingkat kebahagiaan di tempat tersebut. Sama halnya dengan orang Batak, yang berupaya untuk mendapatkan 3H (Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon)

Namun, bagaimana orang Kristen pasca pesta peringatan kenaikan Tuhan Yesus Kristus memandang kebahagiaan itu dalam kehidupannya sehari-hari? Bagaimana orang Kristen memahami kebahagiaan berdasarkan Firman Tuhan sesuai dengan topik minggu Exaudi? Apakah kebahagiaan orang benar itu diukur dan ditentukan oleh pencapaian-pencapaian, berdasarkan prestasi yang diraih dan harta kekayaan yang dimiliki?

Berangkat dari Fiman Tuhan hari ini, ada 3 hal yang dapat kita renungkan tentang kebagahagiaan orang benar, yaitu:

1. Kebahagiaan orang benar itu adalah ketika ia berani tampil beda. Orang benar adalah orang yang takut akan Tuhan. Sedangkan orang fasik melakukan kejahatan dan tidak peduli dengan perintah Tuhan. Berani tampil beda artinya, memiliki kesungguhan hati untuk tidak serupa dengan perilaku duniawi.

2.Kebahagiaan orang benar adalah hidup dalam Firman Tuhan, menyukai Taurat Tuhan dan merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia sadar dunia ini memiliki tantangan dan tekanan, namun orang benar tidak membiarkan dirinya terlena dan mencari kebahagiaan sementara. Solusinya adalah menyukai dan merenungkan Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah air kehidupan dan kebenaran. Jika Firman menguasai orang percaya, ia akan seperti pohon yang senantiasa tercukupi kebutuhannya.

3. Kebahagiaan orang benar adalah mempercayai Allah itu hakim yang adil. Seringkali muncul pertanyaan, mengapa orang baik acap kali menderita? Sementara orang jahat terlihat sukses dan bahagia? Orang fasik merupakan pelaku kejahatan sesungguhnya yang seperti sekam yang ditiupkan angin, mereka rapuh dan tidak bertahan dalam penghakiman. Sang Hakim Yang Maha Adil yaitu, Kristus Yesus memperhatikan perilaku manusia di bumi ini. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya.

Exaudi mengingatkan kita bahwa tidak mudah mempertahankan identitas dan integritas sebagai orang benar. Akan tetapi, orang percaya yakin bahwa seruannya didengarkan Tuhan. Sebab kita percaya kesengsaraan menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, tahan uji menimbulkan pengharapan dan pengharapan dalam Kristus tidak mengecewakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun