Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Coronavirus, Bulan Suci Ramadhan dan Nuansa Sekolah

4 Mei 2020   14:48 Diperbarui: 4 Mei 2020   14:55 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coronavirus masih menjadi tranding topic dimana-mana. Coronavirus dengan segala ulahnya masih menjadi fokus utama dunia untuk segera memusnahkannya. Pun demikian dengan negara kita, Indonesia tercinta ini. Masyarakat Indonesia diharapkan masih harus tetap sabar mengikuti aturan pemerintah hingga benar-benar coronavirus itu lenyap tak bersisa dari muka bumi ini. 

Membantu pemerintah dengan penuh ketaatan, memberi dukungan moral, materil ataupun apapun hal kecil yang kita bisa lakukan untuk melawan corona ini.  Mari kita do’akan para tenaga medis yang masih terus berjuang siang dan malam demi kesembuhan pasien positif corona.

Karena coronavirus juga kita masih harus tetap di rumah aja, bekerja dari rumah, beribadah dengan memperbanyak berdo’a di rumah aja. Entah sampai kapan, kepastiaan itu belum kunjung ada tanda-tanda. Hal ini mengingat kasus yang kian hari kian bertambah. Di Indonesia tercinta ini perhari ini sudah lebih dari sebelas ribu kasus. 

Pemerintah semakin memperketat aturan untuk segera dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19. Peraturan terbaru adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan larangan mudik bagi para perantau saat ramadhan hingga Idul Fitri tiba. 

Sungguh keadaan yang sangat menyedihkan. Demikian pula dengan saya dan keluarga, harus bisa menikmati suasana Idul Fitri tanpa bisa sungkem langsung dengan orang tua terkasih beserta saudara-saudara tercinta.

Namun sebagai warga negara yang patuh pada aturan pemerintah tentunya kita harus bisa menyikapi dengan bijak. Hal ini pemerintah lakukan semata-mata demi kebaikan warga negara yang dicintainya, agar tetap sehat, selamat dari ancaman covid-19. 

Disinilah ujian kesabaran bagi warga negara yang tidak bisa mudik. Kesabaran bagi seluruh keluarga besar agar bisa menahan kerinduan yang sudah terpendam untuk berkumpul, bersilaturahmi bersama seperti tahun-tahun sebelumnya tanpa adanya virus corona. `

Dan berasa mimpi buruk ketika bulan ramadhan tahun ini pun terkena imbas coronavirus. Umat muslim harus melaksanakan ibadah puasa ditengah-tengah pandemic covid-19.  Bulan Ramadhan tanpa menyaksikan dan merasakan indahnya salat tarawih berjamaah di masjid, merasakan ifthor bersama para jamaah di masjid. 

Duduk bersama-sama mendengarkan tausiyah para ulama sebelum salat tarawih dilaksanakan ataupun usai melaksanakan salat subuh berjamaah. Itu semua hanya menyisakan kerinduan, suasana bulan ramadhan yang penuh berkah, berlimpah kebaikan-kebaikan. Ibadah bulan ramadhan tahun ini benar-benar menjadi ajang untuk lebih meningkatkan kualitas keimanan seluruh umat muslim, meningkatkan nilai kesabaran akan berbagai ujiannya dalam menghadapi virus corona ini.

Dengan puncaknya adalah dengan adanya larangan pemerintah untuk mudik. Mudik adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu dalam masa satu tahun satu kali. Kiranya meskipun di tengah bencana virus corona di bulan suci ramadhan ini tidaklah mengurangi kualitas ibadah seluruh umat muslim di bumi pertiwi ini khususnya dan di muka bumi ini pada umumnya. 

Tetap teguh meraih penuh bulan ramadhan yang berlimpah berkah, bulan berlipat gandanya pahala atas amalan kebaikan yang kita lakukan. Bulan ramdhan bertabur kasih sayang Allah Yang Merajai Dunia yang meruah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun