Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19 Menginspirasi Menata Kata

20 Maret 2020   21:20 Diperbarui: 20 Maret 2020   22:26 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Antara keinginan yang membumbung tinggi dan mengusir rasa enggan yang begitu dalam atau kata lain dari istilah malas, begitulah dua kekuatan yang merasuki diri saya saat ini. Kekuatan mana yang akan berhasil menjadi pemenangnya, itulah yang sedang saya arungi kini. 

Keinginan yang masih membumbung tinggi dalam dunia khayal saya untuk senantiasa ingin menulis. Menuliskan apa yang akan saya lakukan, menuliskan apa yang telah saya lakukan ataupun menuliskan apa yang saya rasakan, saya lihat dan saya dengar.

Namun semua keinginan itu, akhir-akhir ini sering terpental, terbentur berantakan tiada berwujud. Jemari ini seakan stagnan untuk menuangkan ide-ide yang berserakan setelah menuntaskan buku karya saya yang ke-14, buku tunggal dan antologi.

Banyak tulisan-tulisan di aplikasi gawai saya yang rumpang dan tidak rampung. Ada yang baru tertuliskan judul saja, catatan tanpa judul beberapa paragraf, tulisan hampir setengah jadi bahkan tulisan yang sudah hampir selesai namun tidak tertuntaskan. Entah karena tugas kedinasan saya yang bertambah, beban tanggung jawab yang tidak ringan, berbagi perhatian dalam keluarga. Hemm...

Itu hanya alasan saya saja untuk memaafkan diri sendiri saat kerinduan untuk menulis itu selalu hadir. Badmood tetiba sering menghampiri. Menulis sajak-sajak pendek, menulis beberapa quote adalah salah satu cara mengobati kerinduan saya dalam menulis.

Namun sejak merebaknya virus corona yang mewabah sangat cepat secepat kilat, membawa semangat tersendiri bagi saya untuk menuliskan peristiwa ini. Karena hal ini menjadi permasalahan dunia yang sedang kita hadapi secara bersama. Dan tentunya akan menjadi sejarah yang akan tercatat dalam percaturan dunia internasional. Sangat disayangkan jika saya harus melewatkan peristiwa ini.


Ketika akhir tahun lalu 2019 wabah virus corona ini muncul di wilayah Wuhan China, dunia belumlah terguncang seperti ini. Mengapa demikian? Karena pada akhir bulan Januari di awal tahun 2020, saya beserta keluarga masih bisa travelling ke Luar Negeri meskipun hanya berkunjung ke negeri tetangga.

Suasana di Bandara Interansional Soekarno Hatta masih seperti biasa ramai lalu lalang para penumpang yang akan melakukan perjalanan, baik di dalam negeri maupun keluar negeri. Namun demikian sudah ada perlakukan yang berbeda sesaat sebelum pesawat take off.

Setelah para penumpang duduk dengan semestinya di kursi dengan tidak lupa mengenakan sabuk pengaman, Pramugari menyemprotkan cairan pembunuh kuman (disinfectant spray). Saat itupun tak terfikirkan sedikitpun oleh saya, dalam kurun waktu yang cepat virus itupun memasuki negara Indonesia ini. Bahkan saat ini virus corona yang disebut covid 19 telah memasuki kota saya juga. Innalillaahi…

Semenjak itu, kewaspadaan di daerah tempat tinggal saya lebih ditingkatkan lagi. Bahkan tak dipungkiri sayapun sempat panik ketika mendengar berita ini. Berita yang saya yakini bukan hoax, karena saya biasanya bukan termasuk orang yang gampang menerima dan percaya informasi secara bulat-bulat dari medsos yang padat berseliweran.

Berita dari seorang kawan yang bekerja di stasiun televisi lokal pada hari Sabtu sore 14 Maret 2020. Dia mengirimkan berita yang baru saja dirilis sekait  Pertemuan Bapak Walikota yang menggelar rapat mendadak dengan mengundang seluruh Kepala SKPD dan instansi terkait untuk menyikapi kasus positif corona salah satu pasien di RSUD. Dengan informasi tambahan bahwa pasien tersebut baru pulang dari Singapura setelah 12 tahun bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun