Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Sesaat Tenggelam Dalam Bilik Suara

17 April 2019   18:09 Diperbarui: 17 April 2019   18:13 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar subuh baru saja menggeliat beranjak ke bilik langit. Matahari pun belum menampakkan diri, semburat cahayanya masih tersembunyi. Namun suara burung pagi telah mengisi ruang-ruang alam yang mulai terbuka. Lalu lalang orang berjalan depan rumah sudah mulai menghiasi pagi. Dari mulai pedagang sayuran maupun pedagang gorengan sibuk menjajakan barang dagangannya. Itulah atmosfer pagi ini di sekitar rumah saya.

Hari ini saya bisa menikmati aroma pagi lebih rileks. Berlama-lama menikmati empuknya kasur dalam ruang kamar tidur setelah melaksanakan sholat subuh. Memandang halaman rumah sambil berbenah teras depan dan sekitarnya. Berolahraga dengan mengayuh sepeda statis dalam beberapa puluh menit untuk mendulang keringat dengan harapan dapat membakar kalori tubuh. Subhanallah...betapa nikmatnya pagi ini.

Pagi ini tidak mengharuskan saya untuk segera berkemas ke sekolah.  Saya agak leluasa dalam urusan waktu, meskipun dalam penanggalan kalender hari ini bukan hari Minggu atau tanggal merah dalam rangka libur hari besar nasional tetapi saya tak beranjak kerja untuk berdinas. So, semua pasti tahu alasannya, bahwa hari ini merupakan hari  Pesta Demokrasi yang digelar Negeri tercinta ini. 

Hari ini saatnya menyalurkan hak suara saya sebagai Warga Negara Indonesia yang baik dalam memilih wakil rakyat dan Presiden Republik Indonesia. Saat yang tentunya sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh warga negara Indonesia yang sangat mencintai bangsa dan negaranya.

Saya pun dengan penuh  semangat segera bergegas menyiapkan diri menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di lapangan kompleks perumahan. Saya tidaklah sendirian, ada pengawalan ketat dari orang-orang terkasih tentunya. Hehe..Suami dan putra sulung saya bersama-sama akan menyalurkan hak suaranya. 

Putri bungsu saya tak ketinggalan juga turut serta meskipun belum saatnya menyalurkan hak suaranya. Dengan membawa surat undangan dari panitia, saya pun beranjak ke TPS. Bismillah... .

Suasana TPS belum begitu ramai, terlihat hanya panitia yang sibuk mempersiapkan kotak suara dan surat suara, bahkan terlihat ada panitia yang baru datang.  Waktu sudah menunjukkan pukul 07.10 WIB, atau mungkinkah saya datang terlalu dini. Entahlah... . Tetap semangat untuk sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Alhasil...Saya mendaftar lebih awal, menunggu panggilan cukup sebentar untuk mengambil 5 surat suara dengan warna berbeda. Surat suara itu dibawalah melangkah ke dalam bilik suara. Cukup deg-degan juga sih membawa surat suara itu. Sambil membuka surat suara terutama surat suara yang berwarna merah, saya bergumam, pilih siapa yah??? Jadilah tenggelam dalam bilik suara, bercengkrama dengan gambar-gambar yang tertera. 

Done! Alhamdulillah...pilihan saya sudah ditentukan mencoblos dengan paku yang disiapkan. Siapapun yang terpilih menjadi wakil rakyat dan Presiden Republik Indonesia semoga memiliki sifat yang amanah. Mampu membawa negara Indonesia agar lebih maju lagi. Karena saya cinta dan rindu Indonesia yang damai.

Dengan mantap hati, saya memasukkan surat suara ke lima kotak suara sesuai warnanya dengan dipandu oleh petugas. Surat suara warna abu-abu, diperuntukkan bagi calon presiden dan wakil presiden. Surat suara warna kuning untuk memilih anggota DPR RI. Surat suara berwarna biru untuk pemilihan legislatif DPRD Provinsi. Surat suara berwarna hijau untuk pemilihan DPRD Kab/Kota. Sedangkan surat suara berwarna merah untuk pemilihan legislatif DPD RI. Alhamdulillah hak suara saya sudah tersalurkan.

Saya pun bergegas ke meja yang menyediakan tinta untuk mencelupkan salah satu ujung jari tangan saya. Hal itu menandakan bukti bahwa saya telah melaksanakan penyoblosan. Setelah say hello dengan para tetangga yang masih setia menunggu antrean, sayapun beranjak pulang.

Salam cinta damai selalu!!!

Cirebon,17 April 2019

Novi Nurul Khotimah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun