"Oke, Minggu jam 2 siang ya, di kafe tempat biasa, aku tunggu ya Rin" suara nya terdengar antusias.
"Oke" jawabku singkat dan sambil berpikir apa yang sudah kulakukan.
"Sampai ketemu hari Minggu Rin. Bye... tut..tut...tut..." suara telepon terputus.
Aku masih menggengam hp ku, masih tak percaya apa yang sudah kulakukan. Bagaimana bisa aku meng-iya-kan untuk bertemu lelaki yang meninggalkan kenangan terakhir yang begitu pahit.
Susah payah aku berusaha melupakan nya. Tetapi kini aku merencanakan untuk bertemu dengannya? Bodohnya aku.
***
Hari ini hari Minggu, hari dimana aku ada janji untuk bertemu Billy. Yaa...itu nama lelaki yang saat ini membuat hatiku seperti di bolak balik tak menentu. Ada keraguan untuk pergi menemuinya. Tetapi ada rasa penasaran ingin tahu bagaimana sosoknya saat ini. Kulihat jam dinding sudah pukul 12. Baiklah...aku akan bersiap-siap untuk menemuinya.
***
Ku parkir mobilku di dekat kafe tempat kami biasa bertemu dulu. Tetapi kakiku masih segan untuk kulangkahkan keluar mobil.
Kulihat jam di pergelangan tangan kiriku, jarum pendek sudah di angka 2.
Bagaimana ini...apa aku masuk ke dalam kafe, atau aku pulang saja??