Mohon tunggu...
Novia Zahro
Novia Zahro Mohon Tunggu... Guru - PIAUD'16

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Berkebutuhan Khusus

28 Februari 2018   21:08 Diperbarui: 28 Februari 2018   21:21 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengembangan manusia yang utuh dimulai sejak anak dalam kandungan dan memasuki masa keemasan atau "golden ages" pada usia 0-6 tahun. Masa keemasan ini ditandai oleh berkembangnya jumlah dan fungsi sel-sel saraf otak anak. Fungsionalisasi sel-sel saraf tersebut akan berjalan dengan optimal manakala ada upaya sinergi. Pada masa keemasan (golden age) seorang anak terjadi transformasi yang luar biasa pada otak dan fisik, tetapi sekaligus masa rapuh. Oleh karena itu, masa keemasan ini sangat penting bagi perkembangan intelektual, emosi, dan sosial anak di masa datang dengan memerhatikan dan menghargai keunikan setiap anak. Apabila masa keemasan ini sudah terlewati maka maka tidak dapat tergantikan

Tidak setiap anak yang dilahirkan didunia ini selalu mengalami perkembangan normal. Banyak diantara mereka yang dalam pengembangannya mengalami hambatan, gangguan, kelambatan, atau memiliki faktor-faktor resiko sehingga untuk mencapai perkembangan optimal diperlukan penenanganatau intervensi khusus. Kelompok inilah yang dikenal sebagai anak yang berkebutuhan khusus atau anak luar biasa.

Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau anak yang luar biasa, sangat diperlukan adanya pemahaman mengenai jenis-jenis kecacatan anak berkebutuhan khusus disebut sebagai anak yang cacat, dikarenakan mereka termasuk pertumbuhan dan pengembangannya mengalami penyimpangan atau kelainan, baik dari segi fisik, mental, emosi, sertasosialnya bila dibandingkan dengan anak yang normal.

Individu berkebutuhan khusus adalah individu memiliki ciri-ciri khusus di dalam perkembangannya yang berbeda dari perkembangan secara normal.  Adapun anak luar biasa didefinisikan sebagai anak-anak yang berbeda dari anak-anak biasa dalam hal ciri-ciri mental, kemampuan sensorik, kemampuan komunikasi, tingkah laku sosial, ataupun ciri-ciri fisik. Menurut Kirk (1989), anak-anak hanya dianggap sebagai anak-anak luar biasa apabila memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan program pendidikan. Ciri-ciri anak berkebutuhan khusus ada 2 yaitu :

Potensi CIBI: (a) cerdas istimewa, (b) bakat istimewa -- berhak mendapatkan pendidikan khusus.

Berkelainan : (1) fisik, (2) mental-intelektual, (3) emosi dan soial berhak mendapatkan pendidikan khusus.

Karakteristik spesifik anak tersebut meliputi tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi tingkat perkembangan sensorik motor, kognitif, kemampuan bahasa, keterampilan diri, konsep iir, kemampuan berinteraksi sosial, serta kreatifitasnya.

Adanya perbedaan karakteristik stiap peserta didik yang berkebutuhan khusus, akan memerlukan kemampuan khusus guru. Guru dituntut memiliki kemampuan beraitandengan mengombinasikan kemampuan dan bakat setiap anak dalam beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi kemampuan berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan cara bersosialisasikan. Hal-hal tersebut diarahkan pada keberhasilan dari tujuan akhir pembelajaran, yaitu perubahan perilaku kearah pendewasaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun