Mohon tunggu...
Novia Tri Puspita
Novia Tri Puspita Mohon Tunggu... Mahasiwa

Novia Tri Puspita, memiliki hobi dan minat pada serta tertarik dengan Pendidikan, Bisnis, Foto dan Video, Hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Inklusif, Jalan Menuju Kesetaraan yang Tidak Ada Perbedaan

28 Oktober 2024   10:38 Diperbarui: 28 Oktober 2024   10:49 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Istilah "inklusi" berasal dari bahasa Latin, yaitu "includere", yang artinya "memasukkan" atau "mencakup". Dalam konteks pendidikan atau sosial, inklusi merujuk pada proses atau keadaan memasukkan atau mengikutsertakan individu atau kelompok yang mungkin sebelumnya diabaikan, dikecualikan, atau dipisahkan dari lingkungan tertentu. Pendidikan inklusif merupakan konsep yang memperjuangkan hak setiap individu, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, untuk mendapatkan akses dan manfaat dari pendidikan yang berkualitas tanpa diskriminasi. Dalam konteks ini, pendidikan bukanlah hak eksklusif bagi segelintir orang, melainkan sebuah hak yang harus dapat dinikmati oleh semua individu tanpa terkecuali. (Idham Azwar, dkk. 2024)

Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa menyatakan bahwa pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersamasama dengan peserta didik pada umumnya.

Pendidikan inklusif menjadi sebuah pendekatan dalam pendidikan yang menjadikann semua anak, tanpa memandang perbedaan fisik, intelektual, sosial, emosional, atau ekonomi, untuk mendapatakan pendidikan yang setara. Pendekatan ini dilakukan dengan menekankan pentingnya kesetaraan yang sama serta hak untuk belajar dan tumbuh di lingkungan yang mendukung. Dengan pendidikan inklusif, setiap anak memiliki kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya, tanpa diskriminasi.

Ruang lingkup pendidikan inklusif meliputi berbagai aspek, mulai dari pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan individu hingga pengubahan budaya dan praktik sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua siswa.(Idham Azwar, dkk. 2024)

Salah satu alasan utama pentingnya pendidikan inklusif adalah perannya dalam mengurangi kesenjangan sosial. Ketika anak-anak belajar bersama, mereka tumbuh dengan pemahaman dan rasa empati yang lebih besar terhadap perbedaan, yang pada gilirannya menciptakan generasi yang lebih toleran dan inklusif. Pendidikan inklusif juga berkontribusi pada peningkatan keterampilan sosial dan emosional anak-anak karena mereka terbiasa berinteraksi dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda.

Namun, implementasi pendidikan inklusif memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, baik pemerintah, guru, maupun masyarakat. Guru, misalnya, perlu mendapatkan pelatihan khusus untuk menangani kebutuhan beragam di kelas inklusif. Selain itu, fasilitas sekolah juga perlu disesuaikan agar dapat diakses oleh semua anak, terutama mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Jika sebuah sekolah di mana setiap siswa, tanpa terkecuali, diterima dengan hangat, diperlakukan secara adil, dan didukung sepenuhnya dalam perjalanan pendidikannya. Inilah gambaran dari prinsip kesetaraan dan aksesibilitas dalam pendidikan inklusif. Dalam jangka panjang, pendidikan inklusif akan menjadi pondasi bagi terciptanya masyarakat yang adil dan setara. Memperluas akses pendidikan dan pekerjaan bagi peserta didik berkebutuhan khusus, seperti membuka peluang kerja dan usaha serta melatih keterampilan mereka. Dengan adanya pendidikan inklusif, kita tidak hanya memberikan akses pendidikan kepada semua anak, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik untuk semua 

Dengan demikian untuk menuju kesetaraan terhadap seseorang yang memiliki keterbatasan khusus dengan seseorang yang tidak memiliki keterbatasan khusus dapat diwujudkan dengan adanya pendidikan inklusif dan tidak membeda bedakan dalam segala hal, pemerintah dewasa ini sudah semakin memperhatikan para disabailitas dalam berbagai sektor walapun belum secara keseluruhan, yang menjadikan para penyandang disabilitas saat ini tidak merasa terasingkan. Pendidikan inklusif membawa harapan besar untuk menciptakan sistem pendidikan yang adil dan merata bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Harapannya, pendidikan inklusif bisa menjadi standar di setiap sekolah, tidak hanya di kota besar tetapi juga di daerah terpencil, agar semua anak dapat merasakan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai potensi mereka.

Selain itu, perlu ada dukungan yang lebih kuat dari berbagai pihak, mulai dari kebijakan pemerintah yang mendorong fasilitas dan aksesibilitas, hingga tenaga pendidik yang memiliki kompetensi khusus dalam menangani kebutuhan beragam siswa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap anak merasa diterima dan mendapatkan pendidikan yang memadai tanpa diskriminasi.

Pada akhirnya, pendidikan inklusif diharapkan mampu membentuk generasi yang lebih peduli, empati, dan terbuka terhadap keberagaman. Dengan penerapan pendidikan inklusif yang efektif, di masa depan kita bisa berharap terciptanya masyarakat yang lebih berkeadilan dan menghargai perbedaan

Referensi  :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun