Bisa-bisanya saya hampir melupakan cerita sepenting ini. Kalau bukan karena pagi tadi saya dan sepupu membahas soal ekskul, mungkin saya tidak ingat lagi kalau dulu saya termasuk anak mading.
Mengapa saya katakan cerita ini penting? Karena lewat cerita ini saya baru sadar bahwa ternyata semangat literasi saya sudah tumbuh sejak puluhan tahun lalu.
Waktu itu.. saat lagu "Asereje"-nya Las Ketchup sedang hits di mana-mana, atau tepatnya ketika saya SMP, saya aktif dalam ekstrakurikuler majalah dinding atau yang dikenal dengan singkatan mading. Seingat saya, tim pengurus mading kami terdiri dari 6 orang termasuk saya.
Sayangnya, setelah hampir seharian mencari dokumentasi foto kegiatan kami, saya tidak berhasil menemukannya. Karena, dulu para siswa dilarang membawa HP ke sekolah. Kalau pun ada yang ngumpet-ngumpet membawa HP, ya HP-nya masih yang biasa-biasa saja. Di zaman itu, jarang ada siswa yang punya HP berkamera.
Mading sekolah kami terbit satu minggu sekali, setiap hari Senin. Maka, setiap Senin pagi kami harus datang lebih pagi (sebelum banyak yang datang) untuk memajang hasil pekerjaan kami pada papan mading yang ada di lorong sekolah.
Dalam satu minggu, kami bekerja selama tiga sampai empat kali pertemuan. Harinya acak, sesuai kesepakatan. Dan dilakukan sepulang sekolah. Bisa di dalam kelas, di lorong sekolah, di masjid sekolah, pokoknya di setiap sudut sekolah. Tapi, kalau sudah diusir sama Pak Ningrat (penjaga sekolah kami tercinta) barulah kami pindah ke tempat lain.
Bagi teman-teman dan guru-guru yang ingin berpartisipasi mengirimkan karya atau pesan-pesan di mading, biasanya kami menunggu sampai Sabtu pagi. Karena siangnya, kami sudah harus menyusun rapi tampilan mading ke dalam beberapa karton, agar siap ditayangkan Senin pagi.
Di antara 6 orang ini, kami memiliki tugas masing-masing. Tentunya sesuai keahlian. Yang jago gambar, tugasnya menggambar. Yang tulisannya rapi, tugasnya menulis. Sebab mading kami masih ditulis dengan tulisan tangan, tidak ada tulisan yang diketik dengan komputer.
Lalu apa tugas saya di mading? Tugas saya adalah menulis atau menyalin kiriman karya dan pesan-pesan yang sudah terkumpul di tangan kami.