Mohon tunggu...
Novi Oktaviani
Novi Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswi S1 ilmu hukum, Universitas Pamulang

hallo, mohon maaf jika artikel ini ada kesalahan karena aku baru belajar

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI Dimasa Depan : Apakah Akan Menggantikan Manusia?

16 Maret 2025   21:59 Diperbarui: 16 Maret 2025   21:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Kali ini kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dari asisten virtual seperti Google Assistant hingga kendaraan otonom dan robot industri, AI semakin menunjukkan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh manusia. Tidak sedikit yang bertanya-tanya, Benarkah manusia akan digantikan oleh AI?

AI telah digunakan untuk mengotomatisasi pekerjaan di berbagai industri, mulai dari manufaktur hingga layanan pelanggan. Misalnya, chatbot telah menggantikan peran agen customer service dalam menangani pertanyaan umum, sementara robot di pabrik dapat bekerja lebih cepat dan lebih teliti dibandingkan manusia. Namun, secara langsuung AI tidak dapat menggantikan manusia. Meskipun AI memiliki kemampuan luar biasa dalam memproses data dan melakukan tugas tertentu dengan kecepatan tinggi, ada beberapa hal yang sulit untuk AI lakukan seperti :

1. Kreativitas

AI dapat membuat karya seni, menulis artikel, atau bahkan menggubah musik, tetapi kreativitas sejati masih menjadi domain manusia. Tetapi AI tidak dapat menciptakan sesuatu atau hal baru yang berasal dari kreatif thinking nya dan dituangkan dalam sebuah kreativitas

2. Empati

Meskipun AI dapat memahami dan mengenali ekspresi wajah atau nada suara, ia tidak memiliki empati sejati. Dalam pekerjaan yang membutuhkan empati seperti psikologi, layanan pelanggan tingkat tinggi, atau bahkan seni, manusia tetap tidak tergantikan oleh AI

Alih-alih menggantikan manusia sepenuhnya, masa depan AI kemungkinan besar akan berfokus pada kolaborasi antara manusia dan mesin. AI dapat membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berulang dan berbasis data, sementara manusia tetap berperan dalam pengambilan keputusan, inovasi, dan interaksi sosial. Meskipun AI dapat menggantikan beberapa jenis pekerjaan, masih banyak aspek dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh mesin. AI bukan ancaman, melainkan alat yang dapat membantu manusia bekerja lebih efisien dan produktif. Kunci dari masa depan AI adalah bagaimana manusia dapat memanfaatkan nya dengan bijak, menciptakan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun