Kecuali, nah bicara kecuali ini yang terdengar sepele namun penting.
Tiket siluman tersebut akan lolos di counter check in, apabila ada kerja sama antara pihak dalam dengan pekerja freelance tersebut. Tentunya mereka menggunakan system saling menguntungkan. Untuk harga tiket nya, para freelance mematok harga sangat tinggi, bisa dua kali lipat dari harga sesungguhnya. Prosedurnya, sangat simple. Ketika transaksi sudah di lakukan, deal harga, maka segala prosedur pelaporan tiket di lakukan oleh pihak freelance, dan kita tinggal masuk ke ruang tunggu. Simple bukan?.
Namun bukan tanpa resiko jika kita membeli tiket melalui perantara freelance. Yaitu apabila terjadi hal terburuk menimpa pesawat yang di pergunakan, maka claim pengajuan asuransi akan mengalami kesulitan. Hal itu terjadi karena nama penumpang berbeda dengan identitas pengajuan asuransi.
Karena itu, sangatlah penting untuk membuat perencanaan liburan, agar terhindar dari praktek kerja para freelance.
Fenomena ini sebenarnya sudah pernah mendapat sorotan dari pihak angkasa pura Balikpapan dan bekerja sama dengan pihak Airlines. Bahkan pernah di berlakukan system " masuk penjara" jika di dapati transaksi di luar counter resmi. Namun, lagi-lagi hal tersebut berjalan di awal program saja, alias hangat-hangat suam kuku.