Penempelan poster oleh mahasiswa KKN UNDIP dan edukasi kepada perwakilan warga
Penggunaan aksen bahasa lokal acap kali sering digunakan. Tak lain adalah untuk strategi komunikasi agar informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada para penerima. Bahasa lokal bisa juga disebut sebagai bahasa daerah dimana bahasa daerah ini merupakan salah satu kunci dalam komunikasi. Komunikasi dilakukan agar maksud dari pemberi informasi dapat masuk dan dipahami oleh penerima informasi yang akan dituju.
Kali ini Noverina Ayu Maharani, mahasiswa Jurusan Biologi, Universitas Diponegoro melakukan program kerja dalam kegiatan KKN-nya untuk mengedukasi masyarakat yang berada di RW 07, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Program kerja diusung dengan tema meminimalir kontaminasi virus covid-19 berbasis penggunaan bahasa Jawa. Wilayah KKN tersebut berada di Provinsi Jawa Tengah sehingga mayoritas suku yang bertempat tinggal disana adalah Suku Jawa. Noverina menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan program kerjanya agar masyarakat semakin paham akan pentingnya protokol kesehatan.
“Protokol kesehatan adalah salah satu kunci agar selamat dari paparan virus covid-19 selama berkegiatan dimasa pandemi ini.” Ujar Noverina saat program KKN nya sudah dapat terlaksana (24/08/2021). Pasca survey lokasi dan permasalahan dilakukan, ia menilai bahwa masih terdapat masyarakat yang masih saja abai terhadap protokol kesehatan.
Edukasi disampaikan melalui penyebaran poster yang dibantu oleh salah satu perwakilan masyarakat dari RW 07. Karena PPKM masih berlangsung maka edukasi hanya dapat dilakukan melalui salah satu perwakilan masyarakat saja. Namun, hal itu tidak menutup rasa antusiasme masyarakat untuk memahami maksud dari isi poster tersebut. Poster sengaja dibuat dalam design yang menarik untuk menarik minat membaca masyarakat yang berada disana. Selain itu, bahasa Jawa juga dituliskan didalam poster tersebut. Poster 3N yang terdiri dari Nganggo masker (memakai masker), Ngumbah tangan (mencuci tangan) dan Ndang vaksin (segera melakukan vaksinasi) diharapkan dapat menjadi pengingat masyarakat untuk selalu mematuhi dan mentaati protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah dan dinas kesehatan.
