(Lubuk Alung, 12 Agustus 2020). Ada yang berbeda dengan pelaksanaan KKN Tim II Undip 2020 dari periode-periode sebelumnya. Pada periode kedua tahun ini, pelaksanaan KKN dilakukan secara individu di lokasi tempat tinggal mahasiswa. Hal ini dilakukan karena adanya pademi Covid-19 yang melanda negara kita, Indonesia. KKN Tim II Undip 2020 mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)” atau lebih dikenal dengan hashtag “#KKNPulangKampung.” Dengan adanya tema tersebut, mahasiswa diharapkan mampu memberdayakan masyarakat sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari dan potensi wilayah di lokasi KKN.
Novazira A.F merupakan mahasiswa Teknik Komputer Undip yang juga melaksanakan kegiatan KKN pada tim II 2020 ini. Lokasi KKN yang dipilih adalah nagari Singguliang. Nagari Singguliang adalah salah satu Nagari yang ada di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Nagari ini merupakan nagari pemekaran dari Nagari Lubuk Alung semenjak tahun 2016. Nagari ini terdiri atas 5 korong, yaitu Singguliang I, Singguliang II, Tampuniak, Padang Galapuang, dan Kasiak Putiah. Nagari ini dikepalai oleh seorang Wali Nagari bernama Bapak Jusri Mansyah.
Nagari Singguliang memiliki lebih kurang 622 Kartu Keluarga (KK). Dengan jumlah KK yang banyak ini, tentunya sedikit sulit bagi perangkat nagari untuk mengelola data dan melayani administrasi masyarakat secara offline. Oleh karena itu, Nova (mahasiswa KKN Undip) menyarankan untuk menggunakan Sistem Informasi Kependudukan dan Administrasi Nagari Singguliang (SIKALIANG) untuk memudahkan pelayanan administrasi di nagari. Bapak Jusri Mansyah selaku Wali Nagari sangat mendukung adanya program KKN yang dibawa oleh Nova.
“Bapak sangat mendukung adanya program seperti ini, harapan Bapak dengan adanya program ini nantinya masyarakat tidak perlu berlama-lama antri untuk mendapatkan surat, cukup diinputkan secara online lalu di sini dicetak dan ditandatangi” ungkap Bapak Jusri Mansyah.
Selain itu, terdapat permasalahan lain yang muncul saat pandemi Covid-19 ini. Banyak masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi karena tuntutan pemerintah untuk tetap di rumah, stay at home. Masyarakat mengeluh dan mencoba untuk pemasukan mencari sampingan. Bu Eti adalah salah satu yang terdampak. Beliau mencoba untuk membuat tas rajut dengan modal seadanya dan sumber dari tutorial youtube. Hanya saja karena pandemi ini, beliau memasarkan produk hanya di sekitar tetangga dan sanak keluarga terdekat.
Melihat permasalah yang di alami oleh Bu Eti tersebut, mahasiswa KKN Undip mencoba membantu para pelaku usaha di Singguliang untuk memasarkan produk mereka secara online. Mereka memperkenalkan sosial media, seperti instagram sebagai media pemasaram. Kemudian diadakan pelatihan untuk mengelola instagram dan membuat postingan untuk berjualan seperti online shop pada umumnya. Selain itu, mahasiswa KKN juga memberikan modul panduan untuk penggunaan dan pengeloalaan instagram. Ide ini mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari wali nagari dan Ibu Pipi selaku ketua Ibu PKK Singguliang.
“Program ini sangat dibutuhkan oleh kami, apalagi sekarang pandemi. Semoga saja dengan adanya program adek ini dapat membantu meningkatkan pemasukan para ibu-ibu yang memiliki usaha di sini” ungkap Ibu Pipi.
Penulis : Novazira A.F (21120117130047/ Teknik Komputer)
Editor : Dr. Untung Sujianto, S.Kp., M.Kes
