Mohon tunggu...
Nova Yulfia
Nova Yulfia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Seorang Emak Penulis yang menjadikan hobi menulis sebagai profesi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut Perayaan Kemerdekaan Indonesia, Sudahkah Anda Mengenal 4 Festival Kebudayaan Ini?

5 Agustus 2019   23:19 Diperbarui: 6 Agustus 2019   00:01 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia dan kebudayaannya sangat beragam serta memiliki ciri khasnya masing-masing. Tidak heran negara kita sampai-sampai dijuluki oleh negara-negara luar sebagai 'surga kecil di dunia'. Salah satu alasannya yaitu keanekaragaman budaya kita tercipta oleh persebaran wilayah Indonesia yang luas dan terdiri dari ribuan pulau.

Nah, menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang sebentar lagi dirayakan oleh seluruh rakyat negeri ini, yaitu pada tanggal 17 Agustus mendatang, ada baiknya kita lebih mengenal beberapa festival kebudayaan yang mungkin bagi sebagian Anda bisa menjadi ajang rekreasi bersama keluarga.

Disamping itu guna semakin menambah rasa cinta kita terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Festival Tabuik. Masyarakat pesisir pantai barat Sumatera, khususnya diseputar kota Pariaman, Sumatera Barat mempunyai tradisi unik bernama Tabuik yang sudah ada sejak abad ke-19 Masehi. Tabuik sebagai bagian dari rangkaian acara peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yakni Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Sejak tahun 1982, perayaan Tabuik menjadi agenda wajib pariwisata di Kabupaten Padang Pariaman. Lokasi puncak perayaan Tabuik berada di pantai Gondoriah setiap tahunnya. Biasanya ribuan orang baik dari masyarakat lokal atau turis asing akan memadati lokasi guna menyaksikan prosesi Tabuik yang akan dilarung ke laut. Anda bisa mendatangi festival Tabuik ini selepas Lebaran (Syawal) nanti tepatnya sekitar bulan September, karena hitungan waktunya disesuaikan dengan kalender Hijriyah.
  • Festival Reog Ponorogo. Di kota santri, Ponorogo, ada festival Reog Ponorogo yang sudah terkenal di seluruh dunia. Festival ini diperingati menjelang bulan Suro atau Muharram di Alun-alun Ponorogo dalam rangka Grebeg Suro. Sejak tahun 2004, festival ini telah dilaksanakan secara rutin oleh warga Jawa Timur dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah bahkan mancanegara. Reog merupakan budaya yang erat kaitannya dengan kota Ponorogo. Berdasarkan legenda, reog tidak bisa dilepaskan dari Dewi Songgolangit dan Prabu Klonosewandano.
  • Festival Budaya Lembah Baliem. Pada tahun 1989 merupakan pertama kalinya festival Lembah Baliem digelar setiap pertengahan tahunnya, yakni pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Bisa dikatakan bahwa festival yang diadakan di Pulau Papua ini termasuk festival kebudayaan yang tertua di Indonesia. Eksotisme Lembah Baliem yang berada di ketinggian 1600 mdpl Pegunungan Jayawiya dengan lebar 80 km akan sangat memuaskan dahaga Anda yang hobi fotografi. Rangkaian festival ini mempertunjukkan acara perang-perangan antar suku di Papua sebagai lambang kesejahteraan dan kesuburan. Semua suku asli Papua mulai dari suku Dani, Suku Yali sampai Suku Lani akan berkumpul di lembah Baliem selama festival berlangsung.
  • Festival Adat Rambu Solo. Tanah Toraja yang berada di Pulau Sulawesi memiliki upacara kematian yang unik bernama Rambu Solo. Ritual adat ini merupakan acara yang digelar untuk mengantarkan arwah yang telah meninggal ke alam roh. Puncak acara Rambu Solo biasanya pada bulan Juli dan Agustus setiap tahunnya. Pada perayaan tersebut orang Toraja yang merantau di seluruh Indonesia akan pulang ke kampung halaman mereka guna menghadiri rangkaian acara adat itu. Ritual yang tidak boleh dilewatkan pada saat penyembelihan kerbau atau Mantunu. Ada filosofi unik mengenai jumlah kerbau yang akan disembelih, yakni tergantung dari status sosial orang yang meninggal. Misalnya seorang bangsawan akan menyembelih 24 sampai 100  ekor kerbau dan diantaranya seekor kerbau belang yang sangat mahal harganya. Dapat dipastikan Festival Adat Rambu Solo tahun ini akan menyedot kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.

Sebenarnya masih sangat banyak sekali pagelaran kebudayaan yang tersebar seantero Nusantara ini. Hal ini membuktikan bahwa negara Indonesia dibangun diatas berbagai perbedaan suku bangsa, namun mampu bersatu dalam ikatan Bhineka Tunggal Ika, yakni Indonesia.

Kemudian, dari 4 festival kebudayaan Nusantara diatas yang rencananya Anda akan mengunjungi festival apa tahun ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun