Mohon tunggu...
novance silitonga
novance silitonga Mohon Tunggu... Penulis - senang baca, nulis, jalan-jalan apalagi nonton, masak dan mengurus taman.

senang baca, nulis, jalan-jalan apalagi nonton, masak dan mengurus taman.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melihat Konflik Internal Partai Demokrat

5 Maret 2021   15:31 Diperbarui: 5 Maret 2021   15:43 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Budaya Jalan Pintas Tak Bisa Membuktikan Apapun

AHY menjadi sosok kontroversial di internal Partai Demokrat. Oleh para sepuh dan pendiri ia dianggap sebagai anak kemarin sore yang tak memahami sejarah partai. Jika ukurannya adalah pengalaman maka adiknya, Ibas lebih memenuhi kualifikasi. 

Namun jika standar yang digunakan adalah wibawa, kegagahan dan kemampuan verbal maka AHY melengkapi persyaratan tersebut. Ukuran atau standar seperti ini tidak serta merta pula memberikan garansi bagi Ibas ataupun AHY mampu menenangkan badai yang sedang bergelora di internal partai.

Kehadiran AHY di puncak pimpinan oleh sebagian besar kader dianggap sebagai jalan pintas. Kader sebatas mengetahui tetapi tidak mengenal figur AHY secara kuat. P

adahal bila dibandingkan dengan figur lainnya yang punya spesifikasi mumpuni (pengalaman, pengetahuan, jaringan dan  kemampuan komunikasi),  AHY sebenarnya dapat tandingan untuk bersaing merebut posisi nomor satu di partai.

Dugaan SBY dibalik kemenangan AHY sudah bisa ditebak. Kepemimpinan politik AHY memang butuh ruang dan waktu karena belum teruji. Jalan yang ditempuh untuk posisi ketua umum sangat pendek dan mudah. 

Ibarat pepatah orang bijak, "jika perjuangan terlalu mudah, maka ada sesuatu yang salah". Dalam hal apapun budaya jalan pintas tidak dapat menjanjikan apapun terkait kemampuan kepemimpinan politik.

KLB dan Resiko Terberat 

Pernyataan AHY tentang kudeta, akhirnya memunculkan usulan agar Kongres Luar Biasa (KLB) dilakukan. Tak tanggung memang, usulan ini datangnya dari para dedengkot partai dan didukung oleh kader-kader muda. Jika KLB berhasil dilakukan, ada beberapa situasi yang mungkin muncul.

Pertama, Hasil KLB didukung dan diakui oleh sebagian besar DPD Provinsi dan Kab/Kota. Dengan demikian kepengurusan partai saat ini terancam demisioner dan tak diakui. Langkah selanjutnya para pengurus terpilih KLB akan terus menggembosi kepengurusan AHY.

Kedua, Hasil KLB tidak didukung bahkan ditolak oleh sebagian besar DPD Provinsi dan Kab/Kota. Jika situasi ini terjadi maka wibawa para sepuh, pendiri dan tokoh-tokoh yang mengusulkan KLB menjadi taruhannya. Mereka tentu dianggap sebagai pemberontak yang gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun