Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiwa (PMM) merupakan salah satu kegiatan wajib bagi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini memiliki tujuan sama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada umumnya di universitas lain, yaitu melakukan pengabdian kepada masyarakat dan menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif.
Di bawah pimpinan DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UMM. Dan di bawah arahan dari DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) bapak Faris Rizal Andardi ST.,MT. PMM yang beranggotakan Nur Rasyia Puteri Mahesa Ar Rasyid, Novan Ramadhan, Qoyum Nur Sukmawati, Gemilang Ariadi Budiyani, dan dikoordinasi oleh Serzio Dicaprio yang mana semua anggota beserta koordinator kelompok berasal dari prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang sepakat mengusung tema “ Mewujudkan Pembangunan Yang Nyata Guna Memperbaiki Infrastruktur Menuju Desa Yang Lebih Maju”
Berinisiatif membuat serangkaian kegiatan yang salah satunya program utama dari kelompok 214 yang di bimbing langsung oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) bapak Faris Rizal Andardi ST.,MT. kegiatan memasang lampu jalan pada tanggal 15 Agustus 2023 sangatlah penting karena untuk membantu warga Masyarakat Dusun Songkorejo dimalam hari.
Strategi ini yang tepat akan lebih mudah dengan perubahan dan perkembangan terhadap Pembangunan lampu jalan di Dusun Songkorejo adanya penerangan ini dimaksudkan untuk mempermudah aktivitas warga disaat malam hari sehingga mereka merasa aman dan nyaman.
Lampu jalan di Dusun Songkorejo atau dikenal juga sebagai penerangan jalan umum (PJU). Merupakan lampu yang digunakan untuk menerangi jalan untuk penerangan lampu jalan disekitaran Dusun Songkorejo dimalam hari sehingga mempermudah pengguna jalan melihat dengan lebih jelas yang akan dilalui pada malam hari oleh masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan di Dusun Songkorejo.
Penerangan jalan umum (PJU) adalah insfrastruktur lampu yang merupakan pelengkap jalan sehingga dapat digunakan untuk menerangi jalan dimalam hari. Dengan adanya PJU ini para pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara kendaraan merasa terbantu untuk dapat melihat jelas kondisi jalan yang akan dilalui pada malam hari. Keselamatan berlalu lintas dapat ditingkatkan dan para pengguna jalan akan lebih aman terhindar dari aksi kriminal.
Pemasangan lampu jalan dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas infrastruktur di Dusun Songkorejo. Dengan memasang lampu jalan ini, maka harapannya dapat memaksimalkan fungsi dari lampu jalan berupa memperjelas jalan disaat malam hari sehingga dapat menghasilkan kekonsentrasian antara objek dan permukaan jalan sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan serta memberikan rasa aman dan meningkatkan keselamatan dari para pengguna jalan dan menambah nilai estetika atau keindahan lingkungan jalan.
Harapannya pengaplikasian di bidang yang kami tekuni ini dapat bermanfaat bagi seluruh warga Dusun Songkorejo. Dengan adanya pemasangan lampu jalan ini, dapat membantu warga Dusun Songkorejo. Adapun manfaat yang kami dapatkan berupa pengalaman kerja di lapangan secara langsung dalam mengatasi kondisi lampu jalan menjadi lebih baik lagi. Tentunya pengerjaan ini berjalan dengan lancar atas bimbingan dari DPL bapak Faris Rizal Andardi ST., MT. kerjasama anggota dan dukungan dari seluruh warga Dusun Songkorejo.
Fasilitas dusun yang memadai merupakan harapan dari seluruh warga setempat. Guna mempermudah aktivitas warga setiap harinya. Seperti halnya fasilitas penerangan berupa tiang lampu jalan ini. Pemasangan tiang lampu jalan bertujuan agar warga dapat dengan mudah melalui jalan ketika memasuki kawasan dusun Songkorejo. Dengan adanya tiang lampu sebagai penerangan jalan, maka warga tidak lagi merasa khawatir ataupun risau melintasi jalan yang dulunya minim akan cahaya.
Pemasangan tiang lampu jalan kami awali dengan penyediaan bahan berupa 2 sak semen, air, dan sejumlah batu kerikil juga pasir. Menggunakan alat perkakas setempat, kami menggali tanah di lokasi tiang lampu akan dipasang. Pada hari kedua ini juga, pengukuran kedalaman galian dilakukan dengan memasukkan tiang ke dalam lubang galian. Di hari ketiga, proses pembuatan adukan beton kami lakukan secara bergantian. Pengerjaan tersebut kami lakukan tak jauh dari rumah warga setempat, sehingga kami menggunakan arko dorong untuk memindahkan adukan ke lokasi pemasangan.
Sesampainya di lokasi, tiang lampu tersebut kami dirikan di dalam lubang galian untuk diberi adukan beton. Kemudian, kami memanfaatkan bambu untuk menahan tiang lampu agar berdiri kokoh hingga adukan beton mengeras. Di hari keempat dan kelima, kami melakukan hal yang sama pada lokasi yang berbeda.
