Mohon tunggu...
Novalina Saragih
Novalina Saragih Mohon Tunggu... Guru - Seorang istri, ibu dan guru kimia di salah satu SMA di balikpapan

slow

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Keluhan Wali Kelas di Masa PJJ

23 Maret 2021   12:29 Diperbarui: 23 Maret 2021   12:53 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menjadi wali kelas di masa Pembelajaran Jarak Jauh bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan dan dibutuhkan banyak strategi agar anak-anak bisa dirangkul satu per satu. Apalagi para siswa disini terdiri dari latar belakang yang berbeda-beda yang membuat wali kelas dan guru harus melakukan pendekatan yang berbeda-beda pula.  

Pagi ini, hampir sama dengan hari biasanya, beberapa menit sebelum mengajar, kami mengobrol santai di ruang kelas. Kali ini kami membahas seorang siswa yang selalu menjadi bahan pembicaraan. 

'Saya sudah berusaha miss, menelepon dari tadi, tapi tidak dijawab,' begitu kata miss yosi dengan wajah kesal. 

'Coba nanti saya telepon atau chat, siapa tau dijawab,' jawab saya menenangkan beliau. 

'Emang kenapa ditelepon? Ada masalah kah miss?' tanya saya penasaran.

'Minggu lalu tidak ikut devotion dan assembly. Ini tadi dia ikut devotion, tapi off camera. Saya kan jadi bingung, ini anak kenapa?' miss yosi semakin geram.

Saya segera meraih hp saya dan mencari kontak anak tersebut di whatsapp. Tanpa ragu, saya berinisiatif menelepon. Muncul tulisan 'memanggil' di layar hp saya kemudian berubah menjadi 'berdering'. Setelah beberapa detik, tidak ada jawaban. Saya chat, tidak dibaca. Saya telepon sekali lagi, hanya muncul tulisan 'memanggil' meski sudah beberapa menit. Sayangnya tulisan itu masih saja 'memanggil' hingga tak kunjung dijawab.

'Kok jadi memanggil. Tadi aktif,' tanya saya heran.

'Berarti miss diblokir,' bagitu sahut teman saya yang lain.

Saya pun penasaran. Saya tidak yakin sekaligus tidak percaya jika nomor saya benar-benar diblokir. 

Saya merasa tidak terima. Seorang siswa yang menurut saya bisa saya taklukkan hatinya, berbuat tidak sopan dengan memblokir gurunya. Dan ternyata tidak hanya saya yang diblokir, wali kelas juga. Mungkin karena mereka tidak bertemu gurunya secara langsung maka berani bertindak seolah-olah bisa membohongi guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun