Mohon tunggu...
Noval Bantani
Noval Bantani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bebas, Alumni Ponpes Turus Pandeglang, Masuk-keluar; PTIQ, FDI UIN Syahid Jakarta, Al-Bahjah & IAC, Mahasiswa Fakultas Sastra Bahasa Arab Universitas Al-Azhar Kairo

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kapan Akhir dari Pandemi Covid-19? Simak Prediksi Imam Ibnu Hajar Berikut!

17 Maret 2020   11:20 Diperbarui: 17 Maret 2020   16:27 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, Virus Covid-19 menjadi momok nomor wahid di dunia. Semua orang menjadi was-was akan kesehatan & keselamatannya. Berbagai teori bermunculan seiring merebaknya pandemi ini ke seantero dunia. Namun, semua ini telah tertulis dalam garis skenario Tuhan Yang Maha Kuasa.

Ternyata secara de facto, pandemi ini bukanlah kali pertama terjadi. Dalam kitab Badzlul Maa'un Fii Fadhli Ath-Tho'un Imam Ibnu Hajar Al-Ashqolani (Rahimahullah Ta'alaa) menyebutkan beberapa karakter pandemi yang pernah terjadi dalam sejarah, bahkan jauh lebih parah dibandingkan dengan Covid-19.

Diantaranya pernah terjadi wabah di Mesir pada tahun 455 H. selama 10 bulan, setiap harinya 1.000 jiwa melayang. Pernah pula terjadi di Damaskus wabah penyakit yang menewaskan 496.500 jiwa. Dan wabah penyakit lainnya yang tidak bisa disebutkan di sini karena banyaknya.

Kami kira, buku ini sangat layak untuk dibaca dalam kondisi kita sekarang. Bukan hanya tentang sejarah, tetapi di dalamnya terdapat beberapa tips bagi sesiapa yang terkena penyakit; hadits, khabar dan atsar tentang kemunculan pandemi; menuai beberapa problem yang terjadi ketika wabah merebak dan banyak lainnya.

Diantara kutipan buku tersebut yang sedikit membawa angin segar dan menjadi buah harapan kita ketika merajalelanya pandemi yaitu saat Imam Ibnu Hajar Al-Ashqolani (Rahimahullah Ta'alaa) mendeskripsikan karakter pandemi sebagaimana hal empiris yang beliau dengar dan saksikan:

"Bahwasanya wabah itu terjadi di musim dingin dan hilang (mereda) di musim semi. Dan (atau) wabah-wabah terdahulu terjadi pada musim semi setelah berakhirnya musim dingin, lalu hilang (mereda) di awal musim panas".

Dalam naskah lain disebutkan:

"Umumnya, pandemi yang biasa muncul di negara-negara Islam sepanjang sejarah terjadi di pertengahan musim semi, lalu hilang (mereda) di awal musim panas".

Kita berharap, dengan berakhirnya musim dingin di Mesir & sekitarnya membawa kabar baik bagi kita semua. Begitupula negara kita tercinta, Indonesia. Semoga setelah musim penghujan berakhir, muncul fajar harapan yang mampu membendung laju Covid-19 ini.

Semoga bermanfaat,
Akhukum fillah Noval S. Al-Bantani.
(Dalam Lockdown Asrama Mahasiswa Sufaro Hidayah, Cairo Mesir)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun