Mohon tunggu...
Nova Betriana
Nova Betriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNS Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Nama saya Nova Betriana kelahiran Kalimantan Tengah, hobiku menggambar dan menulis. Oleh karena itu, semoga tulisan yang saya ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pancasila dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

4 Desember 2022   23:52 Diperbarui: 4 Desember 2022   23:54 4555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Di zaman yang penuh dengan persaingan ini, makna dan nilai-nilai Pancasila harus tetap diamalkan dalam kehidupan kita, agar keberadaannya tidak hanya dijadikan sebagai simbol semata. Pancasila dalam sejarah perumusannya melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini. Peristiwa revolusi 2.0 sampai revolusi 3.0 sudah dilalui oleh ideologi Pancasila dengan benar dan tepat, sehingga tantangan yang dihadapi pada masa revolusi selanjutnya harus dijalankan oleh Indonesia melalui ideologi Pancasila dengan benar dan tepat juga agar ideologi negara republik Indonesia tetap eksis dibumi pertiwi maupaun di bumi nusantara ini, Pancasila dianggap sebagai leitstar (bintang penunjuk jalan). Sehingga perlunya sebuah kajian secara teoritis dalam menghadapi tantangan dan bagaimana cara penguatan ideologi Pancasila dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

Pancasila memberikan cita-cita dan praktis yang membimbing semua orang Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa, yang mencegah bangsa Indonesia terombang-ambing ketika dihadapkan pada rintangan di era digital modern. kehidupan setiap warga negara Indonesia harus didasarkan pada cita-cita Pancasila, dan semua tindakan warga negara Indonesia harus menerapkan nilai-nilai Pancasila. Tidak memahami dan mewujudkan cita-cita Pancasila sama dengan tidak menampilkan karakter sebagai warga negara Indonesia. Karakter dan perilaku bangsa Indonesia harus mencerminkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam lima sila Pancasila.

Pemuda Indonesia adalah permata dan simbol harapan besar negara ini. Pemuda Indonesia memiliki banyak potensi dan peluang untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia dan memimpin bangsa Indonesia menuju masa depan yang cerah. Untuk mencapai segala cita-cita bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, para pemuda Indonesia tentunya harus mampu menjaga jati diri dan karakter bangsanya, yaitu dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila berasal dari nilai dan karakter bangsa Indonesia sendiri, karena itu, generasi muda harus menerapkan dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap perilaku yang mereka lakukan.

     Harapan dan cita-cita besar untuk mewujudkan mimpi negara Indonesia tidak lepas dari kenyataan bahwa generasi penerus bangsa harus memiliki akhlak yang baik. Kesejahteraan dan ketertiban negara yang kita impikan akan lebih baik tercapai jika warga negara Indonesia dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara utuh. Di sisi lain, jika akhlak dan moral pemuda Indonesia buruk bahkan menyimpang dari prinsip-prinsip Pancasila, maka cita-cita negara yang diimpikan tidak akan mungkin tercapai secara efektif. Kehadiran semangat persatuan kekuatan generasi muda dalam mengawal masa depan bangsa Indonesia agar kesejahteraan dan cita-cita bangsa Indonesia dapat tercapai merupakan hal terpenting bagi kemajuan bangsa Indonesia. Tidak ada yang lebih ampuh dari dedikasi para pemuda untuk kemajuan bangsanya. Generasi muda memegang kunci pertumbuhan masa depan negara kita.

     Era digital dan gerakan globalisasi telah memberikan pengaruh yang merugikan bagi pemuda Indonesia dan memiliki pengaruh yang baik. Kemerosotan nilai moral dan karakter generasi muda Indonesia merupakan hasil dari perkembangan dan perubahan zaman yang wajar, dan perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Era global dan digital ini tampaknya memberikan kebebasan kepada generasi muda untuk berperilaku sesuai pilihannya, baik di dunia nyata maupun di media sosial, dengan sedikit memperhatikan apakah yang mereka lakukan itu baik atau buruk dan mengikuti cita-cita Pancasila atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang tidak patut yang dilakukan oleh anak muda Indonesia, seperti penggunaan narkoba, seks bebas, menyebarkan hoax, dan tindakan atau perilaku yang tidak diinginkan lainnya. Saat ini, sangat sedikit generasi muda yang memahami dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

     Kebanyakan dari mereka hanya mengakui dan menerima Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara tanpa memahami sepenuhnya maknanya dan menerapkan nilai-nilai praktisnya dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila tidak lagi sepenuhnya menjadi pedoman dan pedoman hidup pemuda Indonesia, dan nilai-nilai Pancasila kini dibiarkan luntur tanpa ada upaya penyelamatan atau implementasi yang menyeluruh. Pancasila yang seharusnya menjadi way of life, konsep nasional, dan pedoman negara, kini tinggal semboyan. Pemuda yang seharusnya menjadi harapan dan pejuang cita-cita bangsa Indonesia ternyata putus asa dan membiarkan karakter identitas Pancasila memudar.

Pancasila dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ialah (1) Membumikan Pancasila dalam perkembangan revolusi 4.0. dengan cara, meningkatkan Pemahaman Pancasila, mengurangi eksklusivisme sosial, mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan wawasan Pancasila bagi penyelenggara Negara serta menjadikan Pancasila sebagai keteladanan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, (2) Penguatan Pancasila dalam menghadapi revolusi industri 4.0 adalah dengan meningkatkan Sumber daya manusia Indonesia yang unggul sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, (3) Mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia.

   Tantangan yang dihadapi dalam proses penanaman nilai-nilai Pancasila pada era revolusi industri 4.0 saat ini yaitu salah satunya terletak pada peserta didik yang sudah tidak dapat terlepas dari Handphone dan Gadjet. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi-informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi industri 4.0. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun