Mahasiswa KKN UNDIP Beri Edukasi Masyarakat Pentingnya Penerapan Protokol Isolasi Mandiri di Rumah yang Tepat

Semarang(22/7/2021) – Sejak Januari 2020, WHO telah menyatakan dunia masuk ke dalam keadaan darurat global terkait munculnya wabah virus corona (Covid-19). 

Situasi pandemi ini mengakibatkan kegiatan seluruh masyarakat mulai dari pekerja hingga pelajar menjadi sangat terbatas, salah satunya yaitu kegiatan KKN yang semestinya dilakukan secara tim di suatu desa menjadi individu di tempat tinggal masing-masing. 

Nova Dwi Rizki R (20) adalah salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021 yang harus menjalani KKN secara mandiri di daerah kosnya, yaitu di Kota Semarang, tepatnya di RW 02 Kelurahan Lempongsari Kecamatan Gajahmungkur. Warga setempat menyambut baik adanya KKN TIM II UNDIP yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. KKN dilaksanakan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mematuhi kebijakan yang berlaku.

Kota Semarang termasuk salah satu daerah zona merah, yaitu daerah beresiko tinggi penularan virus Covid-19. Berdasarkan data Informasi Coronavirus (Covid-19) Semarang pada 22 Juli 2021, total terkonfirmasi Covid-19 mencapai 74.722 kasus, 67.361 kasus sembuh, dan 5.415 kasus meninggal. Tingginya angka kejadian tersebut, membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM hingga level 4 di wilayah Jawa - Bali dan non-Jawa Bali mulai dari 20 Juli hingga 2 Agustus 2021. Langkah tersebut dilakukan guna menekan laju penyebaran Covid-19 yang terus meningkat beberapa hari terakhir di bulan  Juli 2021. Selain itu, pemerintah juga terus menghimbau masyarakat untuk menerapkan 5M yang terdiri dari memakai masker dengan baik dan benar, mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Kelurahan Lempongsari merupakan salah satu wilayah di Kota Semarang yang mengalami kenaikan kasus Positif Covid-19. Tingginya kasus berdampak pada penuhnya ruangan isolasi pasien Covid di rumah sakit. Seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami berbagai gejala, baik gejala ringan, sedang, berat bahkan ada yang tidak mengalami gejala apapun. 

Penanganan pasien positif Covid-19 yang tidak bergejala maupun bergejala ringan diimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sebagai alternatif keterbatasan ruangan perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Namun, tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui protokol isolasi mandiri di rumah sesuai dengan anjuran Kementrian Kesehatan sebagai upaya pencegahan lonjakan penyebaran penularan Covid-19.

Mahasiswi yang akrab disapa Nova dalam program KKNnya memberikan edukasi kepada warga kelurahan Lempongsari RT 03 dan RT 04/RW 02 secara online melalui media grup whatsapp mengenai protokol isolasi mandiri di rumah. Ibu – ibu PKK yang tergabung dalam grup whatsapp tersebut merasa sangat terbantu dengan edukasi yang diberikan, karena selama ini mereka belum mengetahui protokol isolasi mandiri di rumah sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan, siapa saja yang harus menjalani isolasi mandiri, serta dapat mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan selama menjalani isolasi mandiri. informasi yang telah didapatkan tersebut bisa mereka sebar luaskan kepada keluarga, sanak saudara, kerabat, maupun tetangga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Selain sosialisasi secara online melalui media whatsapp, edukasi juga diberikan dalam bentuk poster yang ditempelkan di tempat umum sekitar daerah RW 02. Program ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai protokol isolasi mandiri di rumah dan dapat membantu pemerintah dalam pencegahan penularan Covid-19.

Penulis : Nova Dwi Rizki Rahmadawati (Fisika 2018, FSM)

DPL : Dr. Amirudin, M.A.