Mohon tunggu...
Nova Nur Fadhillah
Nova Nur Fadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswi Pendidikan Guru Madasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswi Pendidikan Guru Madasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. NIM : 22104080051 Hobi saya adalah membaca dan editing.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Inovasi Ceriping Ketan Rumahan, Higenis Penuh Cinta

15 Juni 2025   17:41 Diperbarui: 15 Juni 2025   17:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ceriping (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Pencil -- Di tengah gempuran aneka camilan modern yang membanjiri pasar, cita rasa tradisional tak pernah kehilangan tempat di hati masyarakat. Namun, inovasi tetap dibutuhkan agar produk klasik mampu bersaing dan memenuhi standar konsumen masa kini. Di Pencil, Karanganyar seorang ibu rumah tangga bernama Samiyem berhasil membuktikan hal tersebut melalui usahanya membuat ceriping ketan rumahan yang tidak hanya lezat, tetapi juga mengedepankan aspek higienis dan dibuat dengan "penuh cinta." Ceriping buatannya kini menjadi primadona di warung kecilnya, menarik pelanggan dari berbagai kalangan dan menjadikannya sumber penghasilan yang menguntungkan.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Usaha Samiyem bermula dari kecintaannya pada camilan tradisional dan keinginan untuk menambah pemasukan keluarga. Setiap sore, setelah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, ia kerap melihat sisa beras ketan yang tidak termakan. Berbekal pengalaman turun-temurun dari ibunya, ia mencoba mengolah beras ketan tersebut menjadi ceriping. Namun, Samiyem menyadari bahwa untuk bisa bersaing, produknya harus memiliki nilai lebih. "Saya ingin ceriping saya beda, lebih bersih dan rasanya konsisten," ujar Samiyem, menunjukkan komitmennya pada kualitas.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Mempertahankan Tradisi dengan Sentuhan Modern

Proses pembuatan ceriping ketan ala Samiyem dimulai dari pemilihan bahan baku. Ia selalu memilih beras ketan kualitas terbaik dari petani lokal. "Ketan yang bagus itu nanti hasilnya ceripingnya bisa renyah sempurna," jelasnya. Beras ketan kemudian dicuci bersih, direndam, dan dikukus hingga matang sempurna, menjadi nasi ketan yang pulen.

Setelah matang, nasi ketan dihaluskan. Samiyem menggunakan cara tradisional dengan menumbuknya, namun dengan penekanan pada kebersihan alat dan area kerja. Setelah halus, adonan dicampur dengan bumbu-bumbu pilihan seperti bawang putih, garam, dan sedikit penyedap rasa, tanpa menggunakan pengawet buatan. Beberapa varian rasa juga ia kembangkan, seperti original, pedas, dan manis gurih dengan tambahan gula aren.

Inovasi utama Samiyem tidak hanya pada resep, tetapi juga pada proses penjemuran. Mengambil inspirasi dari jemuran bambu anti-ayam yang viral di kampungnya, ia menerapkan sistem penjemuran tertutup yang higienis. Setelah dicetak tipis-tipis, adonan ceriping diletakkan di atas tampah bambu yang dilapisi kain bersih, lalu dijemur di dalam jemuran bambu berjaring khusus yang terhindar dari debu, lalat, dan hewan pengganggu seperti ayam. "Ini rahasia utama ceriping saya tetap bersih. Tidak ada lagi ceriping yang diacak-acak ayam atau kena debu jalan," terang Samiyem dengan bangga.

Proses penjemuran ini memakan waktu satu hingga dua hari, tergantung cuaca. Setelah kering sempurna dan renyah, ceriping digoreng dengan minyak nabati berkualitas tinggi. Suhu penggorengan diatur sedemikian rupa agar ceriping matang merata, tidak gosong, dan memiliki tekstur yang renyah namun tidak keras. Setelah ditiriskan, ceriping dikemas dalam plastik kedap udara yang rapat, menjaga kerenyahan dan kesegaran produk lebih lama.

Ciri Khas "Penuh Cinta"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun