Zaman sekarang banyak tawuran remaja sering terjadi. Entah mengapa banyak siswa yang beranggapan tawuran adalah eksistensi diri, agar dirinya dianggap jagoan padahal berandalan. Tawuran remaja banyak dilakukan oleh geng geng sekolah yang hanya mencari sensasi bukan  prestasi. Menyerang sekolah lain secara keroyokan, tapi jika ditantang satu lawan satu, menciut semua itu nyali. Kita harus menyadari, tawuran remaja harus dihentikan. Agar generasi masa depan terselamatkan. Bagaimana caranya, saya rasa kita punya pilihan dari orang tua yang mengambil peran.
Orang tua berperan penting dalam setiap perkembangan anaknya. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan anak dapat menekan kesalahpahaman, ketidaknyamanan, dan mengetahui segala keresahan yang dialami. Orang tua seharusnya bisa lebih bijak kapan harus tegas dan kapan harus berbicara lembut. Berikan perhatian kepada anak dengan cara yang sederhana, misalnya ajak obrol santai di depan rumah sambil menanyakan "bagaimana pelajaran di sekolah?. Ada kesulitan gak?
Yok bahas bersama ayah, Ayah ajarin". Jika orang tua sulit memahami pelajaran anaknya, itu tidak masalah. Namun paling tidak, orang tua sudah perhatian dengan sekedar menanyakan kabar sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan cerita-cerita pengalaman sang Ayah ketika sekolah, ketika berjuang untuk mendapatkan Ibu dan cerita lainnya yang menginspirasi anak. Dengan begitu, anak merasa diperhatikan dan tumbuh menjadi orang yang lebih mendengarkan orang tuanya daripada ajakan teman-temannya yang berandalan.Â