A. Pengertian keanekaragaman Hayati
   Istilah keanekaragaman hayati (biodiversity) pertama kali digunakan dalam versi panjangnya (biological diversity) oleh Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah atau kekayaan spesies. Karena terlalu sederhana maka istilah ini menimbulkan perdebatan dikalangan ahli. Dibandingkan dengan istilah awal (biological diversity), biodiversity lebih banyak mendapatkan perhatian dan lebih diterima. Sebagian besar menyatakan keanekaragaman hayati tidak sama jumlah spesies, karena istilah yang pertama bersifat lebih umum. Jika yang dimasukkan keanekaragaman terbatas pada jumlah spesies, menurut kalangan ini lebih sesuai dipakai istilah kekayaan spesies (species richness). Keanekaragaman hayati juga tidak sama dengan keanekaragaman spesies yang didefinisikan oleh Pielou sebagai jumlah spesies di suatu area dan jumlah kelimpahannya (Leksono, 2010)
        Delong (1996) mengajukan definisi yang lebih komprehensif. Keanekaragaman hayati menurut definisi ini adalah atribut (ciri) suatu area yang menyangkut kerala man did alam dan diantara organisme hidup, kumpulan organisme , komunitan biotik dan prises biotik , yang mash bersifat alamiah maupun yang Sudan di ubah oleh manusia. Keanekaragaman hayati dapat diukur dari level genetik beserta identitasnya , jumlah spesies , kumpulan spesies, komunitas biotik, poses biotik dan jumlah (seperti kelimpahan, biomasa, penutupan, dan laju) serta struktur dari level-level tersebut (Leksono, 2010).
B. Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut :
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan susunan gen dalam satu spesies makhluk hidup. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagai nya. Keanekaragaman gen dalam satu spesies makhluk hidup yang menimbulkan variasi disebut varietal. Contoh keanekaragaman tingkat gen sebagai berikut.
a. Keanekaragaman warna pada bunga mawar, yaitu mawar merah, mawar putih dan mawar kuning.
b. Keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, dan rasa pada buah jeruk, yaitu jeruk manis, jeruk lemon, jeruk nipis, jeruk navel, jeruk mandarin dan grape fruit.
2. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan antar individu berbeda jenis atau spesies dalam satu familia (keluarga). Keanekaragaman jenis terbentuk karena perbedaan struktur dan jumlah gen. Contoh: keanekaragaman pada familia Felidae, yaitu harimau, singa, cetah dan kucing. Selain itu, keanekaragaman pada familia Leguminosae (kacang-kacangan), yaitu kacang buncis, kacang kapri dan kacang hijau.
3. Keanekaragaman Ekosistem