Mohon tunggu...
Nur fatehah
Nur fatehah Mohon Tunggu... Administrasi - Menyukai isu sosial budaya keagamaan dan gender

Berguru dan bersyukur di setiap langkah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hikmah dari Peristiwa Mudik

14 April 2022   06:32 Diperbarui: 14 April 2022   06:47 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.com/KRISTIANTO PURNOMO

Pemerintah telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 H pada tanggal 2 sampai 3 Mei 2022 dan cuti bersama pada tanggal 29 april  dan tanggal 4 sampai 6 Mei 2022.

Pemerintah juga telah memprediksi sekitar 85 juta orang akan menjalani mudik lebaran tahun 2022. Dengan jumlah pemudik yang sangat besar, orang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak tempuh puluhan, ratusan, bahkan ribuan kilometer dalam waktu yang bersamaan. Hal tersebut merupakan peristiwa yang luar biasa. Bisa jadi peristiwa mudik lebaran dengan jumlah yang demikian besar itu hanya terjadi di negara tercinta ini.

Perjalanan mudik memerlukan perjuangan tersendiri. Dimulai dari sebelum keberangkatan, di sepanjang perjalanan, sampai tiba di kampung halaman. Semua kesulitan dan kelelahan mudik tak menyurutkan semangat dan antusias untuk pulang ke kampung halaman.

Peristiwa mudik memang menjadi momen yang istimewa. Apalagi untuk tahun ini yang sempat tertunda karena pandemi covid 19, mudik dirasakan sebagai keharusan. Kesempatan untuk bersilaturahmi bersama keluarga, sanak kerabat, dan teman-teman di kampung dengan bermacam agenda memang dirindukan.

Meskipun mudik tidak ada kaitan langsung dengan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi tradisi bersilaturahmi pada saat mudik baik untuk dilestarikan. Selain itu, ada beberapa hikmah dari peristiwa mudik ini.

Pada saat pulang kampung, ada suatu tradisi yang melatih kita semua untuk menjadi pribadi yang pemaaf.Tradisi saling memaafkan di antara sesama muslim, khususnya keluarga dan kerabat-kerabat terdekat akan menjauhkan diri dari rasa dendam dan kebencian dalam hati.

Dalam surat Ali Imron 134 Allah berfirman yang artinya:  "(penghuni surga adalah) orang-orang yang menginfakkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan."

Pada saat pulang kampung, berkumpul bersama keluarga dan memperkuat tali silaturahmi, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kehangatan antaranggota keluarga. Alangkah baik apabila kesempatan tersebut digunakan juga untuk saling berbagi  kepada saudara, terlebih untuk mereka  yang berkekurangan.

Para pemudik juga  memberikan andil bagi peredaran uang dari  kota ke daerah  kampung  masing-masing. Hal ini bisa memberikan angin segar bagi para pedagang ,terutama penjual makanan, berbagai macam oleh-oleh, dan tempat wisata.

Hikmah lainnya yang dapat kita pahami dan resapi adalah bahwa perjalanan mudik dan peristiwa pulang kampung ini mengisyaratkan bahwa suatu saat kita pun akan menjalani pulang ke kampung akhirat, kehidupan yang sesungguhnya setelah dunia ini berakhir. Tentu untuk ke sana kita pun harus mempersiapkan bekal yang cukup, yaitu keimanan dan amal kebaikan selama hidup di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun