Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Peran Seorang Ibu di Hari Kartini Situasi Puasa H+9

21 April 2021   18:37 Diperbarui: 21 April 2021   18:48 2088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartini - Sumber:Cermati.com

Pepatah atau kata mutiara ibu kita Kartini "Habis gelap terbitlah terang" agar seluruh kaum perempuan tetap berjuang sesuai apa yang di cita-citakan, karena waktu terus berlalu dan terus berputar layaknya seperti roda kehidupan yang terkadang pasti menemukan pahit dan manisnya kehidupan. Maksudnya agar selalu konsisten dan secara terus menerus mengikuti arus kehidupan dengan menganalisa perkembangan zaman supaya tidak tertinggal dimasa kehidupan yang sebenarnya.

Perempuan milenial tentunya sudah berkembang dan menjadi kehebatan tersendiri dengan melakukan pekerjaan ganda, perlu di diberikan seribu jempol karena semangatnya untuk bekerja. Di rumah menjadi ibu rumah tangga dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sedangkan di luar rumah bekerja membantu suami mencari nafkah tentunya untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari.

Sudah banyak juga pemimpin perempuan yang mampu menunjukan kepada masyarakat umum baik di Indonesia maupun di Dunia artinya kehebatannya perempuan sudah tidak diragukan lagi baik memimpin perusahaan, pemerintah, atau organisasi lainnya. Keberhasilan ini menjadi tolok ukur bahwa darah perjuangan kartini mengalir di setiap darah perempuan modern yang tetap kokoh dan mempunyai prinsip sebagai pejuang dimasa hidup saat ini.

Memang sih, bukan suatu perbandingan antara laki-laki dan perempuan, namun dengan di peringatinya hari Kartini berati mempunyai makna yang luas terutama dalam memperjuangkan Negara Republik Indonesia. Dengan satu sama lain saling menghargai bahwa sesungguhnya laki-laki dan perempuan di mata Tuhan yang Maha Kuasa itu sama, semoga semuanya bisa sama-sama berjuang dalam menjalankan kehidupan di Dunia ini.

Analisa terhadap perempuan di hari Kartini begitu bangganya merayakan nya dengan melakukan berbagai kegiatan seperti lomba menggunakan baju kebaya, berpenampilan seperti Kartini masa kini, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dengan kaum perempuan yang menikmatinya, terkadang dikuti juga oleh kaum laki-laki hanya ikut serta memeriahkannya.

Fenomena yang sering kita dengar dan diperhatikan baik berita melalui televisi dan beberapa media sosial seperti kekerasan rumah tangga perempuan yang menjadi korban, hamil diluar nikah, ditinggalin suami karena nikah lagi, sebagai pekerja wanita malam, dan lain sebagainya. Walaupun tidak semuanya hanya beberapa oknum dan memang harus siap menghadap problematika kehidupan manusia dalam kenyataan yang pahit dialami.

Dari analisa dan fenomena diatas menjadi penilaian atau sudut pandang yang berbeda baik "negatif maupun positif" semua berada pada kodratnya masing-masing atau istilah lain tergantung "nasib dan takdir" yang tidak bisa dihindari. Maka dari itu sebagai manusia baik perempuan maupun laki-laki hari tetap siap menghadapi lika-liku hidup di Hari peringatan Kartini.

Selanjutnya akan diuraikan kembali berdasarkan analisa penulis peran ibu di Hari Kartini dalam situasi bulan suci Ramadan :

1.Perempuan Sebagai Ibu Rumah Tangga :

Sungguh luar biasa pekerjaan rumah yang setiap hari dikerjakan dan menjadi rutinitas seperti mencuci, masak, mendidik anak, merapikan dan bersih-bersih rumah, dan lain sebagainya. Peran ini tentunya bisa dirasakan oleh perempuan manapun dimanapun terlihat santai namun belum tentu bisa dikerjakan kaum laki-laki.

Situasi bulan suci ramadan menjadi bulan yang berkah yang dirasakan oleh umat muslim, hal ini peran sebagai ibu atau perempuan di rumah menyediakan seluruh persiapan makanan santap sahur, menu buka puasa, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun