Mohon tunggu...
Nor Aeni
Nor Aeni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

🎓Ekonomi Syariah'18 FEBI IAIN Salatiga 🏡Demak-Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Money

Riba, sudahkah kalian sadar akan karmanya?

24 November 2020   07:17 Diperbarui: 25 November 2020   06:19 2160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Riba diartikan sebagai pengambilan tambahan dari suatu transaksi yang dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan prinsip dan aturan syariat Islam.
Penyebab Islam melarang riba tak lain adalah karena akan mendatangkan kemadharatan bagi umat manusia baik individu maupun masyarakat. Salah satu kemadharatan riba yaitu menyebabkan permusuhan antar individu maupun satu dengan yang lain dan menghilangkan rasa taawun terhadap sesama.
Riba diharamkan jika niatnya spekulasi (mengambil untung dari jual beli valas) namun menjadi halal jika niatnya untuk kepentingan di luar spekulasi (transaksi jual beli yang memerlukan valas, travel, dan pendidikan di luar).
Di dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 275 di terangkan bahwa “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhan-Nya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, maka mereka kekal di dalamnya.”
Larangan riba juga terdapat dalam Hadis Riwayat Al Hakim bahwa Rasulullah Saw. bersabda “apabila telah marak perzinaan dan ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk di adzab oleh Allah”.
Di kehidupan yang saat ini, kita banyak dihadapkan oleh berbagai macam riba. Lalu bagaimanakah cara kita meminimalisir terjadinya riba? Berikut ini alternatif untuk menghindari terjadinya riba:
Menambah ketaqwaan kepada Allah. Dalam hal ini kita dianjurkan menambah keimanan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Memilih lembaga keuangan yang tepat. Usahakan bank BUMN atau syariah, karena di bank syariah cicilannya flat sampai lunas. Dan bisa bisa di kira-kira perhitungannya sampai lunas.
Selalu teliti dengan transaksi yang kita lakukan. Misalkan dalam pemilihan investasi bisa menggunakan investasi yang halal yang tidak bersifat riba, maysir, dan gharar. Atau cara yang mudah untuk mengetahui investasi yang halal bisa dilihat bahawa investasi itu sudah disertifikasi oleh MUI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun