Mohon tunggu...
Nonik Widyaa
Nonik Widyaa Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sedang menempuh pendidikan S1 Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dilematika Wacana Globalisasi Komunikasi Pada Dunia Internasional

5 Oktober 2018   21:00 Diperbarui: 12 November 2018   11:35 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berdasarkan pada sejarah abad ke-20 isu globalisasi adalah sebuah fenomena, dimulai ketika terjadi ekspansi dunia besar-besaran oleh bangsa barat diantaranya seperti Inggris, Spanyol, Portugis, Belanda maupun Amerika. 

Terlebih didukung dengan terjadinya revolusi industri yang berdampak pada peningkatan keterkaitan perkembangan teknologi terutama alat komunikasi yang semakin pesat. 

Globalisasi merupakan sebuah proses memasuki ruang lingkup dunia secara sistematis dan masuk akal. Globalisasi ditandai dengan adanya pertukaran informasi melalui media dan kemampuan berkomunikasi setiap orang yang mana menumbuhkan suatu pemahaman bahwa dunia ini adalah satu. Dimana setiap orang mampu menjadi bagian dalam berbagai perubahan didunia.

Fokus studi pada komunikasi internasional sebenarnya adalah tentang penyebaran arus informasi antar negara dan seiring perkembangannya juga digunakan sebagai alat propaganda. 

Perubahan paradigma mengenai free and flow information turut mempengaruhi perkembangan tentang imperialisme media maupun globalisasi. Paradigma ini menjelaskan tentang pasar bebas dan liberal yang diperjuangkan oleh pemilik media untuk mendapatkan hak mereka dalam menjual dan membagikan  informasi secara bebas. 

Negara-negara barat yang memiliki cara hidup kapitalisme, menggunakan teori paradigma tersebut untuk memasarkan barang dan jasa mereka keluar negeri melalui media karena media lokal barat tidak diperkenankan pada dunia secara luas. Disamping itu, para pemimpin dunia ketiga mulai menyadari bahwa paradigma tersebut bukanlah arus informasi bebas yang seimbang dan hanya berat disatu sisi saja.

Komunikasi internasional tentu saja membutuhkan adanya media sebagai alat yang dapat menghubungkan satu negara dengan negara dibelahan dunia lainnya. Globalisasi komunikasi memberikan akses kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun untuk mendapatkan informasi yang ada melalui berbagai media. 

Media-media inilah yang memfasilitasi komunikasi internasional seperti teknologi dan organisasi yang semakin canggih yang telah disepakati oleh dunia internasional. Namun jika dikaitkan dengan komunikasi internasional itu sendiri dimana pelaku komunikasinya adalah sebuah negara dengan melalui media massa, wacana globalisasi sangat jelas berpengaruh pada peran negara. 

Adanya kemudahan akses informasi diberbagai media menjadikan negara sulit untuk membendung segala informasi dunia, sehingga pada akhirnya justru akan melemahkan posisi negara atas masyarakatnya sendiri. 

Perkembangan media massa yang semakin pesat didukung dengan berbagai macam kecanggihan teknologi yang mengirinya yang kemudian dimanfaatkan sebagai sebuah sarana dalam mendukung adanya wacana globalisasi ini menyebar diseluruh dunia dengan lebih cepat. 

Contohnya internet sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi, mampu menjadi faktor kuat pendukung yang menjadikan sebuah negara semakin sulit untuk memberikan batasan tentang informasi yang beredar didunia. Sehingga kemudahan akses inilah yang akan melemahkan peran negara, karena segala informasi tentang sebuah negara bisa dengan mudah diketahui oleh masyarakat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun