Mohon tunggu...
Heni Suhertini
Heni Suhertini Mohon Tunggu... Guru - human

just human

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Muda, Kita Pemuda Istimewa

19 Februari 2020   06:18 Diperbarui: 19 Februari 2020   06:16 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia pendidikan adalah suatu ekosistem terpenting untuk memupuk kaderisasi yang seha, maka sesungguhnya  sosok kaum pemuda (pelajar/mahasiswa) seharusnya menjadi produk yang lebih unggul dibanding dengan kelompok masyarakat lainnya. Karena itulah, pemuda menjadi tulang punggung untuk masa depan bangsa.

Untuk menggambarkan peran sekaligus prestasi pemuda yang paling mudah adalah dengan menengok sejarah panjang bangsa Indonesia. Tidak heran lagi, pemuda menjadi tulang punggung perlawanan dengan nilai-nilai idealisme yang tinggi. 

Pemuda merupakan lokomotif pendorong terciptanya transformasi sosial, bahkan lebih ekstrim lagi menciptakan revolusi sosial yang terpimpin. Telah tercacat dalam sejarah, bahwa gerakan kaum mudalah yang akhirnya mampu mempercepat proklamasi kemerdekaan.

Tonggak sejarah perjuangan Bangsa Indonesia adalah Sumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Hanya saja, momen penting ini tidaklah berdiri sendiri, Sumpah Pemuda merupakan hasil dari serangkaian perjuangan-perjuangan Bangsa Indonesia sejak ribuan tahun silam dalam usahanya membebaskan diri dari belenggu penjajahan.

Teks Sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 tidak sekedar sumpah janji biasa, namun sebuah sumpah janji yang mampu menyulut api perjuangan pemuda Indonesia melawan imperialisme dan kolonalisme penjajah dan mampu menghantarkan Indonesia menuju kemerdekaan sebagai bangsa dan Negara dari dulu hingga saat ini.

Teks Sumpah pemuda yang berisikan semangat nasionalisme dengan rincian berbangsa satu bangsa Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia, mampu meminggirkan fanatisme kesukuan dan agama, serta mampu memperkokoh jati diri pemuda Indonesia dengan sangat kuat sehingga mampu mengeluarkan semangat dalam revolusi. Namun, hari ini terasa juga bahwa semakin lama Sumpah Pemuda ini diperlakukan tak ubahnya sebagai simbolik semata.

Yang menjadi pertanyaaan saat ini adalah. Apakah sumpah pemuda masih releven untuk saat ini? Tentu saja sumpah pemuda masih berperan penting, yaitu untuk kembali menumbuhkan semangat kesatuan dan persatuan bangsa indonesia yang kini kian meredup. Para pemuda itu seharusnya kembali menggali nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. 

Nilai-nilai yang ditemukan itu diharapkan menjadi pendorong dan arah untuk memperkuat kesatuan dan persatuan tersebut, demi terciptanya kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu diperlukan pemaknaan yang terus-menerus secara baru sesuai dengan perubahan zaman dan kondisi aktual.

Kita sehrunya merenungi dan tergugah, ketika berbagai bangsa lain mengibarkan identitas dirinya yang dikaitkan dengan berbagai produk teknologi unggulan, bangsa ini tengah dirundung malang oleh krisis politik, keuangan, pengangguran maupun tragedi bencana alammya. 

Di saat lapisan elit politik saling bermanuver untuk berebut dan mempertahankan kekuasaanya, di kalangan akar rumput demokrasi dan tindakan anarkis muncul di sana-sini.

Semula harapan dan keyakinan kita sangat tinggi bahwa gerakan revormasi dapat menyembuhkan degradasi moral bangsa serta mampu menciptakan kemakmuran negeri. Namun pada kenyataannya, hampir tak ada garis pemisah yang tegas dan jelas antara pasca pemerintah reformasi dan rezim orde baru. Reformasi yang mengusung wacana demokrasi, ternyata masih belum mampu menghilangkan perilaku-perilaku tidak demokratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun