Mohon tunggu...
Noncik Langgur
Noncik Langgur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan Menulis. Menulis dan membaca

Apa Yang Engkau Tidak Tahu Tahulah Engkau Bahwa Engkau Tidak Tahu. Wae Keram.Id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mood

23 Mei 2022   14:16 Diperbarui: 23 Mei 2022   14:34 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Lukisan Pensil Alami

Semakin kamu mengekspresikan hatimu kepada semua orang, maka semakin besar peluang orang-orang tersebut untuk menyakitimu. Kamu haru merasakan apa yang kamu rasakan supaya tidak salah mengambil keputusan karena untuk membuat suasana hati menjadi baik atupun buruk itu adalah keputusanmu.

Tulisan ini sebuah kisan dari sahabat penulis. Dan berusaha mengembangkan semua kisa yang dia ceritakan menjadi sebuah tulisan ini. 

Senyuman yang terpancang paksa dari bibirnya, raut wajahnya tidak sesuai isi hatinya, senyum namun hatinya di selimuti kecewa. Kecewa dalam hatinya melebih perasaan cintanya pada awal bertemu, sejak usai kisa yang terakhir. Dirinya memutuskan tidak lagi bercinta untuk beberapa saat. 

Mungkin terlalu banyak masalah yang melanda dirinya sehingga begitu besar rasa kepanikannya terhadap cinta, dirinya takut dipatahkan yang kesekian kalinya. Dirinya  lelah memutar ulang segala kisa dari pangkal. Hanya untuk menguras sabar dan menumpuk kesal.

Dalam perjalanan itu dirinya mulai memikirkan dari masalah--masalah yang di alaminya dulu, dari proses perjalanan cinta sampai dalam mengenal seseorang dalam hidupnya yang membuat dirinya kecewa. 

Dari situ dirinya selalu memikirkan bagaimana selama ini hanya membakar waktu, membawahi pikiran dalam neraca bimbang. Kalau untuk saling mengenal, kenapa tidak menjalin pertemanan saja? pacaran hanyalah tiket untuk memuluskan niat-nat terselubung. Pacaran hanya modus memperbolehkan seseorang untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang teman. 

Sekarang dirinya berusaha untuk merawat hati, merawat kasih, dan memantaskan diri. Sambil menunggu sang pangeran hati datang dengan niat sehidup semati. Mungkin harapan ini terlalu tinggi, tapi tidak lelah kah mengulangi luka yang sakit bukan kepalang.

Ceritanya hati juga butuh menepi dari deras laju dunia. Biarkan bersama sepi, menari sampai menemukan dirinya. lepaskan bersama sunyi, bersenandung dengan kesedihan terdalamnya.

Dirinya masi seperti perempuan pada umumnya, masi lurus seperti biasa. Kekecewaan itu tidak sampai membuatnya melawan yang sudah seharusnya. mungkin dirinya hanya mau sendiri dulu. Dirinya masi punya banyak cinta, tapi belum siap berdua. Jangan tanyakan sampai kapan waktunya karena hati tidak bisa ditebak arahnya. Biarkan saja angin berdangsa bersama lara, biarkan hujan menuliskan semua duka. Barangkali mereka bisa mengurus semuanya.

Segala resa bisa memulihkan pikirannya, dirinya berpikir untuk cukup menjadi guru. Cukuplah dirinya bertahan dalam prinsip-prinsip yang keliru. Biarlah jarinya membuka lembaran-lembaran baru. Sekarang dirinya sudah kenyang dengan harapan. dirinya sudah bebas dari perangkat-perangkap janji-janji semu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun