oleh : Junus Barathan
Kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi di dalam lembaga-lembaga pendidikan umum, kalau kita sendiri belum pernah menjadi guru honorer. Lalu gimana sih, sebenarnya eksistensi guru honorer di sekolah.Â
Ok, guru honorer adalah guru yang digaji oleh sekolah, Â jumlahnya relatif kecil, paling banter seminggu dibuat transport habis. Pertanyaannya bagaimana, dengan guru yang sudah berkeluarga, anak istri makan apa?, kalau masih sendiri lain persoalan, sendiri pun tak cukup untuk sebulan.Â
Ini pengalaman penulis, yang sudah pernah  mengalami langsung sebagai guru honorer di salah satu sekolah menengah. Yang menjadi cita-cita guru honorer bagaimana  bisa diangkat menjadi guru PNS, disitu nanti baru bisa merasakan kesejahteraan walaupun belum sepenuhnya.Â
Sedangkan untuk beban kerja memang berbeda tergantung kebutuhan, kalau guru PNS wajib 24 jam dalam seminggu, guru honorer berkisar 10 sampai 16 jam perminggu. Kehadiran guru PNS 6 hari kerja, guru honorer 2 sampai 4 hari kerja. Untuk kebutuhan administrasi guru, sama dan tidak berbeda.Â
Oleh karena itu di hari Pendidikan Nasional ini, saya kira tidak berlebihan kalau Pemerintah mulai memikirkan nasib dari guru-guru honorer di Indonesia. Agar bisa menjadi guru PNS, dengan demikian akan terjadi pemerataan Pendidikan di Tanah Air, Semoga.Â
Singosari, 3 April 2019