Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Seharusnya Jadi Pemimpin

17 Februari 2019   14:04 Diperbarui: 17 Februari 2019   14:30 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

oleh : J. Barathan

Kita melihat banyak orang yang dalam hidupnya mencapai kedudukan atau pangkat tertinggi.

Dan kita bertanya, cara apa mereka gunakan untuk sampai ke kedudukan-kedudukan termaksud ?

Apakah mereka itu memang dalam satu hal lebih pintar dari orang-orang lain ?

Apakah mereka memiliki satu sifat atau mutu tertentu, yang tidak dimiliki oleh orang-orang "biasa"?

Atau apakah mereka itu lebih beruntung dari orang-orang lain ?

Atau barangkali mereka itu memiliki suatu tenaga ghaib, yakni sesuatu yang tidak dapat diuraikan dengan kata-kata sehingga tenaga atau kekuatan itu tidak dapat dipelajari atau diajarkan, tetapi hanya diperoleh karena pembawaan pribadi sejak dilahirkan ?

Atau apakah mereka itu mengetahui suatu cara, suatu teknik untuk hidup terus maju ?

Untuk menjawab segala pertanyaan diatas, Herbert N. Casson menguraikan  segala apa yang dia lihat dan pelajari mengenai pribadi-pribadi pimpinan yang dekat dengannya. Perjuangan untuk mencapai taraf "kepemimpinan" itu adalah berat, tetapi perjuangan itu sendiri sudah memberikan kepuasan, karena itu "iseng" saja tidak termasuk di dalamnya.

Perjuangan ini sangat berat dengan segala rintangan dan pukulan yang kadang-kadang sangat menyakitkan. Kalau kedudukan kepemimpinan ini telah dicapai, maka kedudukan ini bukan merupakan kedudukan yang dikelilingi benteng perlindungan, sebaliknya, orang yang mulai memegang tampuk pimpinan akan sering menghadapi badai topan. Kehidupan seorang pemimpin selalu "gerak" dan "tidak tenang". 

Fakta menunjukan bahwa hampir semua manusia yang berhasil, sebelumnya (bertahun-tahun) harus bergulat dengan segala kesulitan dan kegagalan. Bagaimana bisa demikian ? "Sesuatu telah menyentuh dia", demikian pendapat sebagian orang, dalam kata-kata itu terselip kebenaran. Didalam diri manusia tersembunyi kekuatan yang apabila "disentuh", kekuatan itu akan mengembangkan dirinya. Kekuatan itu akan membentuk seseorang menjadi pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun