Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pilih Perusahaan Bergengsi atau Lingkungan Kerja yang Nyaman?

6 Februari 2025   14:15 Diperbarui: 7 Februari 2025   08:43 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Karier | Pexels. Ketut Subiyanto

Di dunia kerja, terutama bagi anak muda yang baru merintis karier, ada satu dilema klasik yang sering membuat galau yaitu: 

Lebih baik kerja di perusahaan besar dan bergengsi tapi lingkungannya toxic, atau di perusahaan biasa-biasa saja tapi atmosfernya nyaman?

Banyak orang tergiur dengan nama besar perusahaan. Itu wajar, siapa sih yang tidak bangga kalau bisa kerja di perusahaan top yang logonya sering muncul di berita atau iklan? 

Selain gengsi, biasanya perusahaan besar juga menawarkan benefit yang menggiurkan, mulai dari gaji kompetitif, tunjangan lengkap, sampai kesempatan untuk networking dengan orang-orang hebat di sekitarnya. Tapi, di balik gemerlapnya perusahaan bergengsi, tidak sedikit karyawan yang merasa tertekan. 

Atasan yang otoriter, budaya kerja yang nggak sehat, jam kerja yang gila-gilaan, bahkan lingkungan yang penuh drama—semua itu bisa membuat kerja terasa lebih seperti siksaan daripada pencapaian. 

Banyak dari mereka yang akhirnya bertahan bukan karena bahagia, tapi hanya karena "sayang kalau keluar, kan perusahaannya bagus."

Di sisi lain, ada perusahaan yang mungkin namanya nggak terlalu dikenal, bahkan kalau ditanya teman, mereka akan jawab, “Hah? Itu perusahaan apa?” 

Tapi suasana kerjanya nyaman banget. Atasannya suportif, komunikasi timnya enak, jam kerja lebih manusiawi, dan keseimbangan antara kerja dan hidup pribadi lebih terjaga. 

Namun, masalahnya perusahaan seperti ini kadang tidak bisa menawarkan benefit sebesar perusahaan besar, peluang naik jabatan mungkin lebih terbatas, dan koneksi ke industri pun nggak sekuat kalau kerja di perusahaan ternama.

Nah, dengan dua pilihan ini, mana yang harus dipilih? Apakah sebaiknya mengutamakan nama besar dan kesempatan karier, meskipun harus berjuang di lingkungan kerja yang kurang sehat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun